Bimtek Kehumasan

Apkasi Gelar Bimtek Terkait Media Sosial dan Kehumasan

Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) berkaitan dengan Manajemen Media Sosial dan Kehumasan.

Featured-Image
Interaksi narasumber dengan para peserta Bimtek Medsos dan Kehumasan. Foto: Apahabar,com

bakabar.com, JAKARTA - Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) berkaitan dengan Manajemen Media Sosial dan Kehumasan di Ballroom Best Western Hotel, Mangga Dua, Jakarta Pusat, Kamis (26/10).

Bimtek tersebut melibatkan 14 kabupaten di semua wilayah di Indonesia, untuk memberikan pemahaman terkait dunia media sosial dan kehumasan kepada pemerintah kabupaten.

Acara tersebut dibuka oleh Direktur eksekutif APKASI, Sarman Simanjorang dan dilanjutkan dengan Dirjen IKP Kemonkominfo, Dr. Usman Kansong.

Baca Juga: Beri Pemahaman Literasi Digital, Kemenkominfo Berbagi Bareng Siswa SMA Lampung Timur

Presenter dan Influencer, Andromeda Mercury mengisi materi berkaitan dengan efektivitas pengelolaan konten media sosial untuk humas. Menurutnya setiap platform media sosial seperti X, Instagram, Tiktok, Youtube, Facebook mampu menarik minat khalayak umum.

"Semua hal di media sosial bisa menjadi viral karena memakai banyak platform, dan tidak perlu menjadi publik figur untuk menjadi terkenal," tutur Andromeda dalam acara Bimtek yang diadakan oleh APKASI dan Apahabar Academy, Kamis (26/10).

Meskipun demikian, pengguna media sosial perlu kehati-hatian berkaitan dengan narasi dan judul di media sosial, sehingga mereka perlu memperhatikan penjudulan normal dan judul clickbait.

Baca Juga: Soal Running Text Bertulis ‘Plt Wali Kota Bekasi Bobrok’, Diskominfostandi Bakal Panggil OPD

Selain itu, pegiat media sosial perlu membuat konten yang menarik, bisa berupa kuis, infografis yang menarik, gambar, teks/tulisan, video, maupun podcast.

Adapun beberapa konten pekerjaan yang diminati seperti profil kantor, progress kantor, kegiatan di balik aktivitas atau karir, dan harus ada unsur informatif dan edukatif.

Andromeda pun membagikan cara untuk mendapatkan engagement di media sosial antara lain, menggunakan media yang berkualitas tinggi, melibatkan audiens, memakai tagar atau hastag yang sedang trending, pembacaan timing pengunghana konten (prime time), serta mengadakan kontes atau kuis.

Baca Juga: Diskominfotik DKI: Jakwifi Tidak Hilang, tapi Anggarannya Dikurangi

Redaktur Senior Media Indonesia, Eko Suprihatno membedah kolaborasi medsos dengan media massa. Baginya pegiat medsos branding di media massa atau media sosial harus menjamin kontennya sampai ke pembaca.

"Harus kuat di media sosial karena orang suka yang instan, soalnya di media arus utama kurang efisien," tutur Eko.

Baginya pencitraan atau citra dalam media sosial juga harus baik, agar suatu produk dapat menarik dan melekat di benak konsumen supaya menimbulkan citra positif.

Selanjutnya, media arus utama atau media mainstream yang berisi konten berita dan sudah terverifikasi dan ada memiliki tanggung jawab publik dalam proses produksinya, perlu menyediakan konten yang membangun.

Sementara itu, media sosial yang berisi informasi saja bisa saja berisi data dan fakta yang belum terverifikasi dan belum ada orang yang bertanggung jawab.

Baca Juga: Sukoharjo Viral di Twitter Disebut Pelosok, Ini Respons Diskominfo hingga Pegiat Wisata

Eko pun memaparkan mengenai siaran pers. Menurutnya, siaran pers juga harus layak, agar layak diberitakan dan pantas dipublikasikan.

"Untuk kepentingan rakyat atau publik harus cari yang semenarik mungkin" ucapnya.

Bagi Eko kriteria layak pers harus memenuhi nilai berita, memenuhi unsur berita, ditulis sesuai kaidah jurnalistik, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan memenuhi etika.

Penentuan judul juga dinilai sangat penting, karena itu harus dibuat semenarik mungkin. Eko pun menutup pemaparannya dengan membedah kelebihan dan kekurangan siaran pers dalam pemberitaan.

Produser dan Host TvOne, Seera Safira mengungkapkan konferensi pers merupakan sebuah acara yang teroganisasi dan diadakan dengan tujuan mendistribusikan informasi dan biasa digunakan oleh suatu organisasi atau institusi kepada media dalam bentuk press release.

Baca Juga: Diskominfotik DKI: Jakwifi Tidak Hilang, tapi Anggarannya Dikurangi

Konpers juga perlu dilakukan guna mencapai tujuan tertentu untuk mewujudkan keinginan khalayak luas atau dalam lingkup organisasi. Dalam kegiatan Konpers juga dilaksanakan agar terjadi komunikasi dua arah.

"Komunikasi dua arah lebih enak kalau konpers, ada timbal baliknya. Jika ada hal yang ingin ditanyakan bisa langsung interaksi," ucap Seera.

Bimtek Manajemen Media Sosial dan Kehumasan ini terselengara atas kerja sama Apkasi dan Apahabar Academy. Apahabar Academy merupakan unit usaha Apahabar yang bergerak di bidang pelatihan, bimtek, workshop serta kegiatan lain yang terkait peningkatan kompetensi.

Editor


Komentar
Banner
Banner