bakabar.com, SURABAYA - Tersangka kasus pengaturan skor Vigit Waluyo menjalani pemeriksaan Satgas Anti Mafia Bola di Mapolda Jatim, Surabaya, Kamis (24/1). Usai menjalani pemeriksaan ia berkicau kepada wartawan, ada tiga tim yang sering minta dibantu.
Ketiga klub itu dari Liga 2 Indonesia. “Klub yang dengan saya hanya PSMP Mojokerto Putra, kemudian Sleman (PSS) dengan Kalteng Putra juga. Mereka meminta saya membantu memenangkan pertandingan,” kata Vigit susai menjalani pemeriksaan oleh Satgas Antimafia Bola di Mapolda Jatim, Surabaya seperti dilansir Republika.co.id, Kamis (24/1).
Meski demikian, Vigit mengaku tidak pernah terlibat dalam pertandingan di Liga 1 Indonesia. Vigit menerangkan hanya terlibat pada pertandingan-pertandingan di Liga 2 Indonesia saja, yaitu dengan ketiga klub tersebut.
Khususnya pada pertandingan kandang saja. “Dalam membantu memenangkan pertandingan, kami hanya bermain di home. Enggak pernah bermain di away,” terang Vigit.
Vigit sudah berstatus sebagai tersangka penyuapan terhadap anggota Komite Disiplin (Komdis) PSSI Dwi Irianto. Suap terhadap Mbah Putih, sapaan Dwi Irianto, dimaksudkan untuk membantu dan mengawal PS Mojokerto Putra dan PSS Sleman lolos ke Liga 1. Vigit disebut-sebut sebagai sosok penting dalam pengaturan skor di sepak bola Indonesia.
Baca Juga:Senam Sehat Berhadiah ala PDIP Kalsel Juga Dihibur Band Radja
Baca Juga:Barito Akan Bermarkas di SDL
Baca Juga:Wasit Nurul Safarid Ditangkap, Diduga Terima Rp45 Juta untuk Atur Skor
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin