bakabar.com, BANJARMASIN - Makam Sultan Suriansyah menjadi situs wisata yang dijaga keasliannya. Meski sudah dua kali renovasi, bentuk bangunan masih dipertahankan seperti bangunan semula. Apa saja yang tersisa?
Masjid Suriansyah yang dibangun pada tahun 1526 M, mengalami renovasi yang pertama di tahun 1976. Renovasi tersebut dipelopori Kodam X Lambungkurat.
Pada tahun 1999, Masjid kembali direnovasi. Kala itu, dipelopori Gubernur H Gusti Hasan Aman.
Sekretaris Pengelola Masjid Sultan Suriansyah, Adriandy mengungkapkan, "Biaya (renovasi) lebih dari 1 Milyar."
Dari dua kali renovasi tersebut, sambung Adriandy, yang tertinggal hanya 4 tiang guru, mimbar, sepasang daun pintu masjid, dan beduk. Namun hanya 4 tiang, mimbar, dan beduk yang masih bisa dipakai. Sedangkan pintu, hanya menjadi pajangan.
"Demi menjaga dari kerusakan, maka pintu bersejarah itu kami bingkai, dan dipajang di bagian mihrab masjid."
Di bagian luar masjid, lanjut Adriandy, saksi sejarah yang tak bisa dilupakan adalah sebuah batang kayu ulin yang kini telah melapuk. Dulunya, di sana terpasang tongkat penunjuk waktu, yang perannya sangat vital bagi masuknya waktu shalat, terutama di siang hari.
Editor: Muhammad Bulkini