bakabar.com, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan gelaran 10th World Water Forum di Bali pada tahun depan menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas infrastruktur pengelolaan air dalam negeri.
"Kesempatan ini patut dimanfaatkan dengan maksimal untuk Indonesia unjuk gigi di mata dunia dan meningkatkan kualitas infrastruktur pengelolaan air dalam negeri. Diharapkan ajang gelaran 10th World Water Forum dapat mengantarkan kita kepada masa depan yang lebih cerah," ujar Basuki dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (21/5).
Dia juga menambahkan, gelaran 10th World Water Forum menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk bisa saling bersinergi dengan berbagai pihak, baik dalam dan luar negeri.
Pertemuan 10th World Water Forum di Bali akan mengusung tema Water for Shared Prosperity dengan beragam diskusi panel subtema seperti Water for Humans and Nature, Water Security and Prosperity, Disaster Risk Reduction and Management, Governance, Cooperation and Hydro Diplomacy, Sustainable Water Finance, dan Knowledge and Innovation.
Baca Juga: BPBD Cilacap Waspadai Krisis Air Bersih Selama Kemarau Panjang di Jateng
Forum Air Dunia ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk dapat berbagi ide, praktik, dan solusi terbaik dalam menghadapi tantangan pengelolaan sumber daya air berkelanjutan.
Presiden World Water Council (WWC) Loïc Fauchon mengaku optimis Indonesia mampu menjadi tuan rumah dan mengajak seluruh elemen masyarakat global untuk menciptakan solusi bersama atas permasalahan air di dunia.
“Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan Asia Tenggara diharapkan mampu menjadi panutan bagi negara-negara lain, terutama negara Asia Tenggara dalam hal pengelolaan air. Diharapkan 10th World Water Forum dapat dimanfaatkan sebagai ajang pertukaran informasi mengenai isu air dan menciptakan kesepakatan bersama mengenai pengelolaan air yang baik," kata Loïc Fauchon.
Gelaran 10th World Water Forum telah disepakati untuk dilaksanakan pada 18 Mei hingga 24 Mei 2024 di Bali mendatang.
Gelaran tersebut ditargetkan akan dihadiri oleh 10.000 delegasi dan 30.000 peserta (termasuk partisipan, pengunjung pameran tentang air dan UMKM) dari 172 negara yang terdiri dari unsur-unsur pemerintah, parlemen, swasta, akademisi, praktisi, asosiasi, dan masyarakat pada lingkup nasional dan internasional.