bakabar.com, SOLO - Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria buka suara mengenai persiapan Video Assistant Referee (VAR) di Liga 1 Indonesia.
Selain tak menggunakan VAR di Piala Dunia U-17 2023, ia menyebut persiapan VAR di Indonesia ternyata masih dalam tahap edukasi ke wasit.
Menurutnya, VAR tidak hanya tentang teknologi saja, namun juga tentang persiapan Sumber Daya Manusia (SDM) itu sendiri.
"VAR itu tentang SDM, bukan tentang teknologi. Teknologi itu satu hal. Kita beli, kita set up, kita training, jalan," katanya, Jumat (1/12).
Baca Juga: Komite Wasit Klaim Liga 1 Indonesia Belum Siap Pakai VAR, Tapi…
Namun demikian dalam persiapan SDM, ada beberapa penilaian yang harus dilewati sebelum menggunakan VAR. Salah satunya harus mengikuti semacam edukasi.
"Pertama kita baru akan memasuki edukasi kedua di bulan Desember. Edukasinya harus lewat dulu. Setelah itu baru masuk ke area simulator. Iya tidaknya yang jawab bukan kita tapi FIFA," terangnya.
Ratu Tisha, yang juga sebagai wakil panitia penyelenggara Piala Dunia U-17 2023 juga menjelaskan bahwa boleh-boleh saja mempunyai target dan juga timeline. Namun penilaian tetap berada di tangan FIFA.
"Akan tetapi bagaimana wasit-wasit kita perform dalam satu VAR edukasi. Mumpuni atau tidak itu FIFA yang akan menilai. SDM itu ada beberapa penilaiannya mereka harus go to berbagai macam edukasi," pungkasnya.
Baca Juga: Piala Dunia U-17 Gunakan VAR, Bima Sakti Beri Pesan kepada Timnas
Seperti diketahui, Ketum PSSI Erick Thohir sempat mengatakan bahwa penggunaan VAR Liga 1 2023/2024 akan digunakan setelah berakhirnya Piala Dunia U-17 2023.
Dengan wasit masih tahap edukasi dan juga harus menunggu restu FIFA, penggunaan VAR dipastikan mundur dari waktu yang direncanakan sebelumnya.