Pengosongan Mess Papua

Warga Mess Cendrawasih Menagih Janji Pemprov Papua Dapat Hunian Layak

Kisah pilu Mess Cendrawasih minta di relokasikan ke tempat tinggal layak dan dijanjikan konpensasi dari Pemprov Papua

Featured-Image
Ketua Ikatan Keluarga Cendrawasih (IKC) Zakeus Sabarofek. (Foto: apahabar.com/Widhi)

bakabar.com, JAKARTA - Memiliki tempat tinggal yang layak merupakan keinginan semua warga negara Indonesia. Hal itu juga dirasakan oleh warga yang menghuni di Mess Cendrawasih tersebut.

Namun berbeda nasib dengan warga Mess Cendrawasih I di Jalan KH Mas Mansyur di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Saat ini setiap warga yang tinggal di Mess Cendrawasih merasakan berbagai teror untuk meninggalkan kediamannya.

Bentuk teror yang selama ini dirasakan warga Mess Cendrawasih di antaranya seperti mematikan listrik dan air saat mereka sedang bekerja.

"Kami di sini hanya ingin tempat tinggal yang layak dan tenang, karena ini sudah bukan kali pertama dari Juni-November sudah ada teror, dan ini yang mencekam dari Malam Natal kemarin hingga puncaknya Jumat (30/12) kemarin," ungkap Ketua Ikatan Keluarga Cendrawasih (IKC) Zakeus Sabarofek ditemui bakabar.com di Mess Cendrawasih, Minggu (1/1).

Baca Juga: "Listrik Dimatikan, Mereka Bawa Preman" Cerita Warga Papua Pertahankan Mess Cendrawasih

Ia juga menjelaskan situasi di lokasi kejadian banyak warga menghalangi tempat tinggalnya agar tidak dibongkar menggunakan beko. Upaya ini pun ternyata berhasil digagalkan oleh para warga.

"Saya katakan untuk bawa pergi bekonya daripada dibakar oleh pemuda di sini nanti jadi masalah," papar dia.

Lebih lanjut ia memaparkan bahwa upaya pengosongan Mess Cendrawasih tidak ada koordinasi dari pihak Pemerintah Provinsi Papua dengan warga setempat atau kepada RT/RW.

“Saat, saya tanya ‘mana surat tugasnya?’, mereka menjawab tidak ada surat tugasnya,” ungkap Zakeus.

Warga Rencananya Direlokasi di Wilayah Bekasi

Sementara itu, berdasarkan penelusuran bakabar.com kepada sejumlah warga mengatakan sudah ada rencana relokasi warga Mess Cendrawasih ke wilayah Tambun, Bekasi, Jawa Barat, dari Pemprov Papua.

"Kami rencannya akan dipindahkan ke wilayah Bekasi di Tambun. Tetapi, pembangunan pun belum siap sepenuhnya masih 75 persen. Belum, dikategorikan layak huni, karena sebagian pondasi rumah sudah ada yang rusak dan aksesnya masih sulit dijangkau untuk ke Ibukota Jakarta," papar Zakeus.

Saat ini diketahui masih banyak warga menagih janji rumahnya untuk direlokasikan ke tempat baru. Namun tidak bisa langsung dihuni karena pembangunan rumah masih dalam tahap renovasi.

"Kami masih ada yang menunggu untuk renovasi juga. Belum lagi, renovasi itu makan waktu panjang, mungkin kalau sudah selesai renovasi baru akan pindah,” jelas dia.

Baca Juga: Mess Cendrawasih, Prasasti Kecintaan Soekarno pada Papua

Ia juga menyebut pihak Pemprov Papua tidak memiliki rasa empati kepada warga Mess Cendrawasih. Karena niatannya ingin membongkar tempat tinggalnya tersebut. Pihak warga dijanjikan kompensasi tetapi yang diberikan tidak sesuai ekspetasi warga Mess Cendrawasih.

“Jahat sekali, saya tahu pelakunya karena kami sudah lama menunggu. Pernah datang mereka manis-manis ke sini. Kami dijanjikan uang ganti rugi ternyata uang hanya sebesar Rp20 juta dan itu juga dicicil 2 kali pembayaran untuk mereka angkut barang sekalian renovasi,” tutupnya.

Warga Mess Cendrawasih berharap pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat memfasilitasi pertemuan antara warga dengan Pemprov Papua. Salah satunya membicarakan solusi terkait polemik pengosongan Mess Cendrawasih.

“Berapa kali kami juga menyurat untuk menyampaikan aspirasi kami kemanapun juga tidak pernah ditanggapi,” ucapnya penuh harap.

Editor


Komentar
Banner
Banner