bakabar.com, JAKARTA - Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banyuwangi, Jawa Timur berhasil mengubah koran bekas menjadi pundi-pundi rupiah.
Berada di balik jeruji besi tak menjadi penghalang bagi warga binaan untuk terus berkreasi menyalurkan bakat yang dimiliki. Hanya dengan bermodalkan koran bekas, mereka mampu menghasilkan produk berupa 'celengan' aneka bentuk.
Belasan warga binaan berhasil membuat celengan dengan berbagai bentuk, mulai dari karakter animasi hingga super hero. Hal itu terbilang unik, karena pada umumnya kerajinan celengan dibuat dari bahan dasar tanah liat dan plastik.
Dari pantauan bakabar.com di lapangan, warga binaan memanfaatkan koran bekas yang sudah tak terpakai untuk dipotong dan dilinting seperti lidi dan direkatkan dengan lem.
Baca Juga: Mantan Wali Kota Blitar Diduga Rancang Perampokan Saat Masih di Lapas
Kemudian lintingan koran dibentuk seperti papan dan dipotong sebelum dibentuk kembali sesuai dengan yang diinginkan. Celengan yang sudah terbentuk di cat hingga menyerupai karakter kartun maupun superhero.
Kepala Lapas Banyuwangi Wahyu Indarto mengatakan pihaknya terus memberikan peluang bagi warga binaan yang ingin mengembangkan bakat dan kreativitasnya, meskipun mereka ada di dalam penjara.
“Kami terus berupaya untuk mengasah kemampuan mereka," ujar Wahyu Indarto kepada bakabar.com, Sabtu (28/1).
Dengan adanya kegiatan positif tersebut, menurut Wahyu, warga binaan dapat menjalani masa pidana dengan kegiatan yang lebih produktif dan bermanfaat. Mereka juga dapat meningkatkan skil membuat celengan sesuai model yang mereka inginkan.
Baca Juga: Putri Candrawathi Dituntut 8 Tahun Penjara, Seperti Apa Kondisi Lapas Wanita?
“Saya memberikan kesempatan kepada semua warga binaan untuk belajar mengenai cara pembuatan celengan dari koran bekas ini,” ucapnya.
Wahyu menambahkan, hasil kerajinan berupa celengan tersebut siap dipasarkan kepada masyarakat melalui galeri hasil kerajinan yang ada di Lapas Banyuwangi. Di waktu-waktu tertentu, seperti kunjungan tatap muka, karya warga binaan akan dipamerkan kepada publik.
“Karya warga binaan kami jual dengan harga Rp30-Rp50 ribu, tergantung dari bentuk dan ukuran celengan,” terang Wahyu.
Selanjutnya, Wahyu berharap, ilmu dan keahlian yang didapatkan saat menjalani pidana penjara dapat dipergunakan sebagai bekal ketika mereka bebas nanti.
Pun, tidak tertutup kemungkian, keahlian itu bisa dikembangkan untuk mencari nafkah di kehidupan sehari-hari.