bakabar.com, JAKARTA – Ban mobil sering kempes atau kurang angin pasti tentunya sangat mengganggu kenyamanan berkendara, bahkan bisa membahayakan.
Nah, sebelum kejadian apes tersebut akan menimpa kita, karena itu kita wajib mengetahui penyebabnya.
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa idealnya tekanan angin yang ada di ban mobil sudah seharusnya selalu dicek secara berkala, minimal dua minggu sekali.
Besaran tekanan angin ban mobil yang ideal itu sekitar 30 – 40 Psi, tergantung jenis mobil yang digunakan. Jika sudah di bawah 30 Psi, sebaiknya ban perlu dicek.
Menanggapi hal itu, Ucok, salah satu montir bengkel di kawasan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan membeberkan penyebab utama ban cepat kempes bahkan sampai bocor.
“Penyebab utamanya itu paku, suka ada tuh orang-orang jahat yang menyebar ranjau,” kata Ucok kepada bakabar.com, Rabu (3/8).
Tidak paku saja, Ucok menyebut ban mobil sering kempes juga karena mobil terlalu lama di parkir secara tidak benar.
Hal tersebut, kata dia, yang menyebabkan banyak kotoran menumpuk di pinggir peleknya, sehingga ban menjadi bocor samping dan tidak rapat lagi di sisi sampingnya.
“Untuk bagaimana pemakaiannya itu faktor nomor dua. Kalo memang sudah gundul, ya berarti sudah waktunya ganti," kata Ucok.
Ucok kembali menjelaskan, bila faktor lain yang menyebabkan ban kempes lantaran terdapatnya barang berserakan akibat bekas jatuh dari gerobak yang berada di pinggir jalan.
“Terkadang dari gerobak ada paku atau besi bekas yang terjatuh dan tergilas ban, sehingga menyebabkan ban tersebut bocor dan kempes,” ungkapnya.
Lebih jauh lagi, menurutnya, jika ban baru tapi cepat gundul sebenarnya tergantung dari trayek perjalanan.
“Kalo jaraknya jauh, ya risiko gundul jadi lebih cepat. Selain itu kualitas merek ban juga berpengaruh. Kalo mereknya bagus, biasanya lebih awet," jelas Ucok.
Tips Agar Ban Tidak Sering Kempes
Tidak hanya itu, Ucok juga membagikan tips agar ban mobil tidak sering bocor atau kempes.
Menurutnya, ketika ban tidak dipakai, lebih baik digantung dan diganjal memakai kayu atau kain lap agar kotoran tidak masuk. “Tetapi kalau soal ranjau, hal seperti itu tidak bisa dihindari,” tukasnya.
Ia menjelaskan sebagus-bagusnya merek ban kalau sudah terkena ranjau paku dan bocor di bagian dalam itu memang merupakan kejadian apes. Kebanyakan ban mobil menjadi bocor atau kempes memang karena ulah manusia.
"Kalo dulu ada sebuah tim namanya Saber (sapu bersih). Mereka membersihkan paku-paku tersebut dengan magnet, tapi ya tidak lama karena pada malem harinya ditebar lagi ranjau paku tersebut. Jadi hal tersebut tidak bisa diberantas, tapi hanya bisa dikurangi," jelasnya.
Selain itu, faktor cuaca seperti angin dan hujan memang kadang berpengaruh yang mendorong paku atau benda-benda kecil namun tajam tersebut ke pinggir jalan, sehingga menyebabkan orang-orang yang berkendara lewat pinggir jalan terkena imbasnya.
“Sementara kalo ban udah gundul tapi masih dipaksakan, ya itu baru ulah dari pengemudinya. Udah tau tipis masih dipakai, mau tidak mau dijalan ya bakal bocor,” tutupnya.
(Adit)