bakabar.com, BANJARMASIN – Wabah virus corona yang melanda Wuhan China dipastikan tak mengganggu iklim investasi di Kalimantan Selatan.
“Kalau untuk Kalsel sendiri, sejauh ini masih belum terlihat dampaknya. Akan tetapi, secara nasional pasti ada,” ucap
Kabid Pengendalian Penanaman Modal DPMPTSP, Denny P Sinaga kepada bakabar.com, Senin (17/2) siang.
Kalaupun terdampak, kata dia, dipastikan sangat kecil. Karena China berada di urutan kelima dalam urusan investasi di Kalsel.
Baca Juga: Besok, Gelaran Pasar Murah Sambut Haul Guru Sekumpul
“Apakah itu terkait ekspor maupun sektor pariwisata di Kalsel,” bebernya.
Menurutnya, berbeda halnya dengan daerah lain di Indonesia seperti Bali dan Jawa Barat. Di mana, China berada di peringkat kedua setelah Malaysia.
“Sehingga ini pasti berdampak bagi mereka. Begitu juga di Jawa Barat,” pungkasnya.
Sejauh ini, dilansir dari suara.com, korban tewas akibat wabah virus corona di China melonjak melewati 1.700 orang Senin (17/2) pagi ini.
Di mana ada 100 kematian baru di Provinsi Hubei yang menjadi pusat wabah virus mematikan itu.
Sementara , secara nasional di China, setidaknya ada 70.400 orang telah terinfeksi.
Dikutip dari Channel News Asia, dalam laporan hariannya, komisi kesehatan Provinsi Hubei juga melaporkan 1.933 kasus baru.
Di mana jumlah kasus baru ini lebih banyak dibanding pada hari Minggu dan mengakhiri penurunan selama tiga hari berturut-turut dalam kasus-kasus baru.
Komisi kesehatan Hubei mengatakan jumlah total kasus di provinsi itu telah mencapai 58.182 pada akhir hari Minggu, dengan 1.696 kematian.
Sementara angka pada Senin, sekitar 100 lebih tinggi dari angka pada hari Minggu, tetapi masih turun tajam dari angka pada hari Jumat dan Sabtu.
Hampir 90 persen dari kasus-kasus baru berada di ibu kota provinsi Wuhan, tempat virus itu diyakini berasal. Wuhan telah menyumbang 71 persen dari total kasus provinsi dan 77 persen kematian.
Sementara itu, pemerintah Kota Beijing dilaporkan telah memberlakukan aturan yang mewajibkan orang yang datang ke ibukota untuk melakukan karantina sendiri selama 14 hari, menurut media resmi setempat.
Dikutip dari laman Johns Hopkins CSSE, jumlah kematian akibat virus corona secara global tercatat mencapai 1.773 orang. Sementara total yang terinfeksi mencapai 71.290 yang tersebar paling banyak di China dan lebih dari 30 negara.
Baca Juga: Mulai Hari Ini, Pemerintah Uji Coba Blokir Ponsel Ilegal via IMEI
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah