News

Viral Curhatan Kiky Saputri Soal RS di RI Vs Luar Negeri, Begini Respons IDI-Kemenkes

Sosok komika, Kiky Saputri beberapa waktu terakhir menjadi perbincangan. Hal itu terjadi karena curhatannya perihal perbandingan pengalaman mengantarkan mertua

Featured-Image
Kiky Saputri. Foto-net

Kemenkes Sebut Curhatan Kiky Saputri Tak Bisa Disamaratakan

Juru bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril mengatakan kasus yang dialami oleh Kiky tak bisa disamaratakan.

"Apa yang disampaikan Kiky itu kan kasuistis ya. Kalau kasuistis itu tidak bisa digeneralisasi, tidak semua begitu," kata Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril.

Adapun soal istilah 'stroke kuping', dr Syahril mengatakan bahwa memang ada banyak istilah dalam kedokteran yang dibuat sederhana agar lebih mudah dipahami masyarakat.

"Ada stroke kuping, ada stroke mata, stroke wajah. Stroke itu tidak selalu lumpuh tangan, kaki, tergantung saraf yang kena. Stroke kuping itu berarti ya ada gangguan saraf di kupingnya," jelasnya.

"Jantung bengkak itu kan istilahnya tidak ada tapi kita memudahkan agar lebih mudah dimengerti," sambungnya.

Kemenkes Singgung Kualitas Dokter Indonesia

Senada dengan Ketua Umum IDI, dr Syahril juga menyebut bahwa tenaga kesehatan di Indonesia juga tidak kalah bagus dengan tenaga kesehatan di luar negeri.

"SDM kita juga tidak kalah, tetapi tidak bisa apple to apple membandingkan karena ini sangat kompleks. Namun, dari segi ilmunya saja kurang lebih sama," terang Syahril.

"Dokter-dokter kita bukan hanya menjadi pengajar di Malaysia, tapi juga Singapura, Korea, ahli kosmetik ada juga dari Indonesia. Ya, permasalahannya kenapa mereka ke sana? Ini satu solusi yang harus kita lakukan," tandasnya.

Lebih lanjut, dr Syahril juga meyakinkan masyarakat untuk tidak perlu pergi ke luar negeri untuk mendapatkan kualitas layanan kesehatan yang baik.

"Kita harus yakin dengan potensi bangsa kita, harus yakin, dokter kita hebat-hebat, RS kita bagus-bagus. Kekurangan-kekurangan kita itu, nanti kita lakukan dengan transformasi tadi, termasuk layanan primer," ucap dr Syahril.

"270 juta penduduk kita itu harus dilayani dengan sebaik mungkin, walaupun dia pakai BPJS Kesehatan. Ini terakhir bapak Presiden memberi tugas kepada Menkes yaitu melakukan rancangan UU Kesehatan, memberikan suatu jawaban atau solusi ya untuk melakukan penataan perbaikan dan penyempurnaan sistem pelayanan kesehatan kita," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner