bakabar.com, TANJUNG – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperbolehkan masyarakat untuk mudik atau pulang kampung pada perayaan Idulfitri 2022, asalkan pemudik sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama dan kedua serta dosis ketiga (booster).
Hal ini membuat antusias warga untuk disuntik vaksin dosis booster meningkat, seperti di wilayah Kabupaten Tabalong.
Setiap pelaksanaan vaksinasi di puskesmas atau yang digelar Polres dan Kodim 1008/Tabalong warga antusias mengikutinya.
Lantas bagaimana ketersedian untuk dosis vaksin booster tersebut di Kalsel?
Plt Kadinkes Kalsel, Sukamto, memastikan ketersedian vaksin, baik untuk dosis pertama, kedua, maupun booster masih cukup.
“Untuk vaksin sampai sekarang masih cukup,” katanya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Bergerak di Kabupaten Tabalong, Selasa (29/3).
Kata Sukamto, vaksin itu dipantau dari pusat melalui Aplikasi Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik (SMILE), begitu dia dipakai dan dimasukan dalam aplikasi tersebut berarti telah digunakan.
“Jadi kita tidak perlu lapor vaksin ini mau habis, karena mereka sudah tahu sehingga dikirim. Makanya kami juga menjaga jangan sampai vaksin itu mandeg terlalu lama karena itu dianggap kita punya vaksin padahal tidak ada,” jelasnya.
Sukamto menjelaskan, peran provinsi mengatur bagaimana ketersedian vaksin di kabupaten/kota, sehingga pihaknya mempunyai tugas melakukan relokasi.
“Misalnya Tabalong ini vaksinnya tinggal sedikit, sementara yang lain belum ada rencana pelaksanaan vaksinasi maka kita pinjam untuk diserahkan ke Tabalong, nanti kita kembalikan lagi. Ini fungsinya supaya stok vaksin di kabupaten/kota tersedia,” bebernya.
“Kabupaten/kota kalau ada stok vaksin jangan parkir terlalu lama, karena kinerja dimonitor Aplikasi SMILE,” ingat Sukamto.
Sukamto bilang dengan adanya kebijakan mudik harus telah divaksin dosis pertama, kedua dan booster untuk di Kalsel ada peningkatan seperti di Tabalong.
Meski warga ingin divaksin booster tapi tidak sembarangan bisa langsung disuntikan karena petugas vaksinator akan mengecek jarak antara vaksin dosis kedua ke booster. “Kami dari kesehatan tentu secara teknis menjaga itu,” pungkas Sukamto.
Permintaan Vaksinasi Booster di Kalsel Melesat: Ada 71.374 Warga Dalam 6 Hari