News

Usai Ratusan Orang Tewas, Perang Saudara di Sudan Sepakat Dilakukan Gencatan Senjata

Dua kubu yang berseteru di Sudan sejak akhir pekan lalu sepakat untuk gencatan senjata selama 24 jam mulai Selasa (18/4) malam ini, setelah nyaris 200 orang dil

Featured-Image
Dua kubu yang berperang di Sudan sepakat melakukan gencatan senjata. Foto: ABC Australia

bakabar.com, JAKARTA - Setelah nyaris 200 orang dilaporkan tewas, dua kubu yang berseteru di Sudan sejak akhir pekan lalu sepakat untuk gencatan senjata selama 24 jam mulai Selasa (18/4) malam ini.

Dilansir CNNIndonesia, Jenderal Angkatan Darat Shams El Din Kabbashi selaku anggota dewan militer Sudan, mengatakan kepada TV Al Arabiya bahwa gencatan dimulai pukul 18.00 malam waktu setempat.

Ia menegaskan bahwa kesepakatan gencatan senjata itu tak akan lebih dari 24 jam.

Pemimpin pasukan paramiliter Rapid Support Force (RSF), Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo alias Hemedti, mengatakan kubunya setuju gencatan senjata selama sehari penuh.

RSF juga memastikan keamanan bagi warga sipil serta proses evakuasi bagi mereka yang terluka, demikian laporan Reuters.

Gencatan senjata ini dilakukan setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, menyerukan penghentian serangan, baik kepada militer maupun paramiliter Sudan.

Blinken melontarkan seruan itu setelah perwakilan diplomatik AS di Sudan ditembaki oleh pasukan RSF pada Senin.

Ia pun langsung menelepon kedua pihak itu secara terpisah untuk menegaskan bahwa AS tak terima dengan kekacauan di Sudan yang membahayakan diplomatnya.

Perseteruan ini sendiri terjadi sejak Sabtu lalu, kala pasukan militer dan paramiliter Sudan terlibat bentrok karena berebut kekuasaan.

Kedua pasukan militer itu saling mengerahkan tank, artileri, dan senjata berat lainnya di daerah padat penduduk.

Hingga kini, perang sipil itu menewaskan sedikitnya 185 orang dan melukai lebih dari 1.800 lainnya di seluruh Sudan.

Satu warga negara Indonesia (WNI) di Khartoum bagian selatan sampai-sampai terluka akibat terkena peluru nyasar yang menghantam wilayah pengungsiannya.

Editor


Komentar
Banner
Banner