bakabar.com, JAKARTA - Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia mengoperasikan penerbangan evakuasi bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Sudan imbas situasi konflik yang terjadi di negara tersebut sebagai upaya menjalankan mandat sebagai maskapai nasional.
"Sebanyak 385 warga negara Indonesia (WNI) telah tiba dengan selamat di tanah air pada pagi hari ini setelah melalui perjalanan panjang dari Khartoum, ibu kota Sudan menuju Jeddah yang kemudian melanjutkan perjalanan jalur udara menuju tanah air," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (29/4).
Irfan menjelaskan, kehadiran Garuda Indonesia dalam evakuasi ini merupakan upaya dalam menjalankan mandat sebagai maskapai nasional yang salah satunya diwujudkan melalui penyediaan aksesibilitas layanan penerbangan bagi masyarakat Indonesia yang akan kembali ke tanah di tengah situasi konflik yang terjadi saat ini di Sudan.
Proses pemulangan WNI dilakukan dengan penerbangan GA 991 berangkat dari Jeddah dengan armada B777-300ER. Adapun dalam penerbangan evakuasi tersebut terdapat 15 awak pesawat yang bertugas dan terdiri dari 3 kru kokpit, 1 FSM dan 13 awak kabin.
Baca Juga: Lebaran 2023, Garuda Indonesia Siapkan 1,2 Juta Kursi Penerbangan
Penerbangan evakuasi yang merupakan komitmen Kementerian Luar Negeri (Kemlu) ini, tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta pada pukul 05.46 WIB melalui pemberangkatan Jeddah pada pukul 16.24 waktu setempat, setelah sebelumnya secara bertahap para WNI dievakuasi melalui jalan darat dari Ibu kota Sudan, Khartoum ke Port Sudan kemudian dilanjutkan perjalanan ke Jeddah baik melalui jalur laut dan udara.
“Memiliki arti tersendiri bagi kami kembali dipercaya mengemban misi kemanusiaan dalam mendukung evakuasi 385 WNI ini," ujarnya.
Penerbangan evakuasi ini menurutnya merupakan wujud kolaborasi antara pemerintah serta seluruh stakeholder terkait dalam memastikan upaya pemulangan WNI berjalan dengan aman dan lancar.
Di sisi lain, prosedur evakuasi WNI tersebut telah melalui koordinasi intensif bersama pemangku kepentingan terkait dengan memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan mobilitas antarnegara utamanya proses pemulangan WNI untuk kemudian dapat diterbangkan kembali ke tanah air melalui Jeddah.