bakabar.com, JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Surhayanto mengungkapkan terdapat 321 korban meninggal dalam seminggu penanganan korban gempa Cianjur.
“Sudah kembali ditemukan tiga jenazah pada hari ini, sehingga total korban meninggal mencapai 321 orang,” ujarnya konfrenrensi pers update penanganan gempa bumi Cianjur secara daring, Minggu (27/11).
Sementara itu, dengan ditemukannya tiga jenazah pada hari ini, maka korban yang masih dinyatakan hilang sebanyak 11 orang.
Baca Juga: Hari Keenam Gempa Cianjur, BNPB: 14 Orang Masih dalam Pencarian
Kemudian untuk koban yang mengalami luka berat, terdata sebanyak 108 orang, baik yang berada di Kabupaten Cianjur, maupun yang sudah dirujuk ke rumah sakit lain.
“ini diluar dari yang kemudian ada penyakit-penyakit setelah mengungsi, ini juga sudah dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat,” ungkapnya.
Per hari ini, Satgas gabungan sudah mengidentifikasi sejumlah titik-titik pengungsian yang terdapat di Kabupaten Cianjur, yaitu sebanyak 325 lokasi.
Baca Juga: Mendag Himpun Bantuan Rp2,5 Miliar untuk Korban Gempa Cianjur
Sebanyak 183 titik yang merupakan pengungsian terpusat, artinya lokasi tersebut telah menampung sebanyak 35 orang.
“Kemudian ada 142 titik pengungsian mandiri, artinya masyarakat yang mendirikan pengungsian di sekitar rumahnya masing-masing dengan kekuatan di bawah 25 orang,” ucap Surhayanto.
BNPB juga sudah mendata total korban gempa Cianjur, yaitu sebanyak 73,874 orang. Rinciannya adalah sebanyak 33.713 pengungsi laki laki sebanyak orang pengungsi perempuan 40.161 orang.
Kemudian, terdapat penyandang disabilitas sebanyak 92 orang, ibu hamil 1207 orang dan lansia 4240 orang.
Baca Juga: Perusahaan Pelat Merah Bangun Puskesmas Tahan Gempa di Cianjur
BNPB sudah mencatat total kerusakan rumah akibat Gempa, yaitu sebanyak 62.628 rumah.
“Dengan rincian, rumah rusak berat ada 27.434 rumah, rusak sedang 13.070 rumah, rusak ringan 22.124 rumah,” jelasnya.
Untuk kerusakan yang terjadi pada Infrastruktur, tercatat sebanyak 392 sekolah, 160 rumah ibadah. Kemudian untuk fasilitas kesehatan ada 14 gedun dan gedung kantor 16
“Saat ini korban gempa masih membutuhkan bantuan terutama untuk kebutuhan tenda, baik ukuran besar, maupun kecil,” tutupnya.