apahabar, JAKARTA - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengerahkan 31 perusahaan pelat merah untuk membangun puskemas tahan gempa untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan pada masyarakat terdampak gempa diposko siaga bencana di Cianjur, Jawa Barat.
Pembangunan puskesmas tahan gempa itu melibatkan 349 orang. Koordinasi cepat untuk penanggulan bencana dengan adanya puskesmas tahan gempa, dianggap akan sangat membantu masyarakat di lokasi benacana.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan aksi cepat pembangunan puskesmas tahan gempa dan distribusi bantuan yang mengerahkan puluhan perusahaan itu, merupakan bentu kesolidan dan kepedulian perisahaan negara pada masyarakat yang tertimpa gempa.
"Dahulu antar-BUMN tidak ada koordinasi yang hasilnya maksimal, ini yang membedakan dengan sekarang ketika terjadi bencana Semeru, kebakaran di Baduy, dan saat ini di Cianjur saya saksikan sendiri. Ini yang menjadi bagian dari kesolidan kita bersama," kata Erick Thohir di Jakarta, Sabtu (26/11) melansir Antara.
Baca Juga: Hari Kelima, BNPB Laporkan 310 Orang Meninggal dalam Gempa Cianjur
Lokasi posko utama difungsikan untuk menampung bantuan dari masing-masing BUMN yang berada di kantor Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Perhutani Cianjur. Bantuan selanjutnya akan diarahkan sesuai kebutuhan.
Ia mengapresiasi kerja sama yang kian solid antara perusahaan pelat merah dalam kegiatan penanggulangan bencana. Perusahaan BUMN mengambil bagian dalam pemulihan imbas bencana gempa bumi untuk warga Cianjur, terutama bagi 1.099 karyawan BUMN yang terdampak.
Sejauh ini, Satuan Tugas Bencana BUMN terus mengirimkan bantuan untuk membantu korban gempa melalui tiga posko utama Satuan Tugas Bencana BUMN, sembilan posko bantuan, empat posko kesehatan, dan empat dapur umum yang tersebar di berbagai titik wilayah yang terdampak bencana.
Baca Juga: PMI Buka Layanan Jasa Pijat Gratis di Lokasi Gempa Cianjur
Kementerian BUMN telah menurunkan sebanyak 349 relawan dan 61 tenaga kesehatan untuk membantu lebih dari 60 ribu pengungsi mendapatkan bantuan dan tempat tinggal sementara.
Dalam hal infrastruktur, Satuan Tugas Bencana BUMN telah mengirimkan 23 unit bantuan genset dan sanitasi, 33 bantuan alat berat, 17 unit ambulans, dua unit rescue, dan 168 unit tenda.
Dengan bantuan ini diharapkan masyarakat di berbagai titik pengungsian tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan pokok mereka. Untuk memastikan semua bantuan didistribusikan dengan aman, setiap distribusi bantuan dikawal oleh aparat kepolisian.