News

Tudingan Mafia Haji Furoda, Begini Respons Asosiasi Haji dan Umrah

apahabar.com, JAKARTA – Ketua Umum Syarikat Penyelenggara Umrah dan Haji (Sapuhi) Syam Resfiadi mengatakan pihak yang…

Featured-Image
Ilustrasi haji. Foto-AP/Amr Nabil

bakabar.com, JAKARTA – Ketua Umum Syarikat Penyelenggara Umrah dan Haji (Sapuhi) Syam Resfiadi mengatakan pihak yang menuding ada mafia di balik visa haji furoda atau mujamalah belum paham mengenai seluk beluk visa khusus tersebut.

Hal ini disampaikan Syam merespons tudingan anggota Komisi VIII DPR Achmad Fadil Muzakki Syah yang menduga ada mafia di balik temuan sekitar 4.000 calon jemaah haji furoda yang tidak bisa berangkat ke Tanah Suci.

“Ya, kalau enggak ngerti, orang bisa bilang mafia inilah, itulah,” kata Syam, kutip CNNIndonesia.com.

Syam menjelaskan pada prinsipnya visa furoda dikeluarkan resmi atas hak prerogatif Raja Arab Saudi. Karena itu, jumlah visa itu pun tergantung kehendak keluarga Raja Saudi.

Visa furoda dari Raja Saudi itu, lanjut Syam, diberikan langsung dari pihak keluarga kerajaan kepada para vendor atau rekanan mereka di Saudi. Setelah itu, didistribusikan ke seluruh agen travel ke negara-negara dunia.

“Setelah itu baru dikirim ke biro travel-travel sampailah di Jakarta. Dan biro travel-travel di Jakarta yang dapat itu [visa furoda] akan dapat semacam user id untuk masuk ke sistem resmi milik pemerintah Saudi,” kata Syam.

“Jadi enggak ada mafia. User ID dan sistem itu kan milik pemerintah Saudi. Kalau mafianya dari Saudi, apa iya keluarga kerajaan disebut mafia? Kan nggak, mungkin ketidakpahaman saja,” tambahnya.

Terpisah, Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Firman M Nur enggan berkomentar banyak atas dugaan mafia tersebut. Ia menyatakan masih fokus mencari solusi bagi calon jemaah haji furoda yang belum mendapatkan visanya.

“Semoga Allah SWT mudahkan jalan ribuan jemaah tersebut menuju baitullah untuk berhaji,” kata Firman.

Firman juga meminta dukungan semua pihak, termasuk DPR agar dapat memudahkan proses ini.

Sebelumnya, anggota Komisi VIII DPR Achmad Fadil Muzakki Syah alias Gus Lora menduga ada mafia di balik temuan sekitar 4.000 calon jemaah haji visa mujamalah atau furoda.

Menurutnya, mafia itu memainkan visa sehingga calon jemaah haji furoda tidak bisa berangkat sesuai harapan.

“Jujur, saat ini pengurusan visa furoda khususnya, itu memang agak kalang kabut dan tidak sesuai dari harapan para jemaah yang ikut travel, distribusinya pun acak, dan tetap ya ada mafia kalau menurut saya. Ada mafia yang memainkan visa itu,” kata Achmad saat dihubungi, Senin (4/7).



Komentar
Banner
Banner