Tak Berkategori

Tolak Penggabungan Agama, Imam Al Azhar Anggap Bertentangan dengan Kebebasan Berkeyakinan

apahabar.com, JAKARTA – Imam Besar Al Azhar, Sheikh Ahmed Al Tayyeb menganggap penggabungan agama dalam sebuah…

Featured-Image
Imam Besar Al Azhar, Sheikh Ahmed Al Tayyeb. Foto-Net

bakabar.com, JAKARTA – Imam Besar Al Azhar, Sheikh Ahmed Al Tayyeb menganggap penggabungan agama dalam sebuah kepercayaan bertentangan dengan nilai kebebasan berkeyakinan. Karena itu, dia menolak menolak seruan sebuah kepercayaan yang disebut Abrahamisme.

“Seruan ini, tampaknya, berusaha menggabungkan Yudaisme, Kristen, dan Islam dalam satu agama dengan nama Abrahamisme atau agama Abraham,” ujar Al Tayyeb dalam upacara hari jadi lembaga Islam-Coptic di Kairo, dilansir CNN Indonesia yang mengutip Gulf News, Rabu (10/11).

“Seruan ini, yang mirip dengan seruan globalisasi, mengakhiri sejarah, etika global, dan lainnya muncul untuk mempromosikan kebersamaan dan persatuan antar-manusia, pun juga menghapus penyebab percekcokan dan konflik.”

AlTayyeb menilai seruan penggabungan agama ini merampas kebebasan beragama antar-manusia.

“Berdasarkan keyakinan agama surgawi kami, kami percaya tidak mungkin bagi manusia untuk setuju pada satu agama, mengingat perbedaan dalam masyarakat seperti warna, keyakinan, pikiran, bahasa, dan bahkan sidik jari,” katanya.

Ia kemudian berkata, “Semua ini adalah fakta historis dan ilmiah, dan sebelumnya ini adalah fakta yang dikonfirmasi oleh Al-Quran.”

Al Tayyeb sendiri merupakan aktivis dialog antar-agama.

Sebelumnya, Al Tayyeb dan Paus Fransiskus menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia, yang juga dikenal sebagai Deklarasi Abu Dhabi di Uni Emirat Arab. Dokumen ini menggarisbawahi nilai-nilai toleransi, perdamaian, dan kebebasan beragama.

Sebagaimana dilansir The National News, Islam, Kristen, dan Yudaisme adalah tiga agama utama Abraham. Para penganutnya menganggap Abraham sebagai nabi atau figur bapak yang penting.

Ketiga agama tadi mengangkat kisah Abraham yang bersedia mengorbankan anaknya untuk Tuhan. Saat Abraham hendak mengorbankan sang anak, Tuhan menghentikan pengorbanan Abraham.



Komentar
Banner
Banner