bakabar.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Saleh Partaonan Daulay, menyebut calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka merupakan sosok yang sangat sopan saat debat keempat Pilpres 2024, Minggu (21/1) malam.
"Kalau ada yang menyatakan soal etika ke Gibran, tentu tidak pas sebab pada kenyataannya Gibran sangat sopan," kata Saleh dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Senin (22/1).
Baca Juga: CSIS Kritik Gibran: Program B35-B40 Berpotensi Merusak Lingkungan!
Menurutnya, Gibran saat debat itu telah bertanya sesuai dengan topik. Ia menilai calon wakil presiden lain yang menyinggung etika Gibran hanya karena yang bersangkutan tidak mampu menjawab pertanyaan.
"(Gibran) bertanya sesuai topik dan tidak asal-asalan. Kalau ada yang tidak bisa jawab, itu bukan berarti yang bertanya tidak beretika. Itu hanya kelemahan lawan debat yang tidak siap,” ungkap Saleh.
Saleh juga menyayangkan kecenderungan pengguna media sosial yang turut mempertanyakan etika Gibran dan menegaskan bahwa Gibran menunjukkan etika sopan santun ketika debat.
Baca Juga: Salah Kaprah Gibran Mau Cabut Izin Tambang Ilegal
"Kalau di medsos, pagi ini yang dikejar malah soal etika. Padahal, Gibran itu sangat sopan: menyalami semua kandidat yang lebih senior, menundukkan badan sebagai bagian dari rasa hormat dan selama debat sering sekali meminta maaf jika ada kalimat yang salah," katanya.
Menurut dia, sentimen terkait etika ini wajar muncul karena Gibran menunjukkan performa bagus saat debat. Gibran menguasai materi debat dengan baik.
"Kalau mau jujur, Gibran kan dikeroyok juga kiri kanan, tetapi dia mampu menjawab dan memberikan solusi atas persoalan yang disodorkan. Dia memang betul-betul siap," imbuhnya.
Baca Juga: CSIS: Gibran Sok Tahu soal Greenflation
Saleh justru mempertanyakan etika dari calon presiden nomor urut 1 nies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang ketika debat sebelumnya dinilai menyerang calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto.
"Anies dan Ganjar kan memberi nilai sangat rendah. Tujuannya apa itu? Ya pasti untuk menjatuhkan. Untungnya Prabowo tenang, tidak terpancing, dihadapi dengan sabar," tukasnya.