bakabar.com, SAMARINDA - Insiden kebakaran tragis yang menyebabkan seorang pekerja asal China meninggal di pabrik pengolahan nikel di Kutai Kartanegara berbuntut panjang.
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Seno Aji mengatakan akan memanggil pimpinan PT Kalimantan Ferro Industry (KFI), untuk dimintai keterangan terkait masalah tersebut. Apalagi, pabrik itu baru diresmikan Gubernur kaltim pada 19 September lalu.
Seno Aji mengungkapkan rasa prihatinnya atas musibah kebakaran yang mengakibatkan satu TKA asal China itu meninggal.
"Kami prihatin dengan kejadian ini dan turut belasungkawa kepada keluarga korban yang meninggal dunia," ungkapnya, Kamis, (12/10).
Baca Juga: Puslabfor Polri Usut Kebakaran Maut Smelter Nikel di Kukar Kaltim
Terkait itu, Seno menyampaikan PT KFI perlu mengklarifikasi dan dimintai keterangan lebih lanjut atas peristiwa kebakaran itu, agar penyebabnya bisa diketahui dengan jelas.
"Kami ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana solusinya," terangnya
"Kami juga ingin memastikan bahwa PT KFI bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan oleh kebakaran ini,” sambungnya.
Baca Juga: 1 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Smelter Nikel di Kukar
Politikus partai Gerindra ini juga meminta agar PT KFI lebih memperhatikan peralatan keselamatan dan pemadaman api di pabriknya. Apalagi, peristiwa ini bukan kejadian pertama yang terjadi di pabrik ini.
"Ini penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan," ujar Seno
Seno juga menegaskan pentingnya perhatian serius terkait dengan keselamatan kerja agar seluruh karyawan yang bekerja di pabrik nikel dengan aman.
"Kami minta PT KFI menerapkan sistem keselamatan kerja yang baik. Kami tidak ingin ada lagi korban lagi jiwa akibat kecelakaan kerja di pabrik ini," tegasnya.
Baca Juga: Kebakaran Smelter Nikel di Kukar Diduga Berasal dari Tungku Batu Bara
Sebagai informasi, pabrik yang terletak di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kutai Kartanegara (Kukar) itu merupakan pabrik smelter nikel terbesar di Indonesia yang dimiliki oleh PT Kalimantan Ferro Industri (KFI).
Sebelumnya, Kebakaran yang terjadi di smelter nikel baru itu menyebabkan 2 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China menjadi korban. Satu korban luka bakar berat, sementara satu lainnya meninggal dunia.
Dalam perkembangan kasus tersebut, penyebab kebakaran yang terjadi belum terpecahkan. Untuk itu, perusahaan terkait perlu dimintai keterangan dan pertanggungjawabannya.(ADV/DPRD Kaltim)