bakabar.com, BANJARMASIN – Mahalnya tiket pesawat disinyalir membuat Terminal Induk Km (Pal) 6 Banjarmasin, Kalsel kebanjiran penumpang.
“Memang akibat tiket pesawat cukup mahal belakangan ini membuat banyak pemudik memilih lewat darat,” tutur Komandan Posko Terpadu Dinas Perhubungan Provinsi Kalsel M Yusuf, dikutip bakabar.com dari Antara, Kamis (6/6).
Ribuan pemudik lebaran di kampung halaman berangkat dari terminal induk tersebut pada puncak arus mudik Senin. Yang paling banyak datang untuk tujuan Antarkota Antarprovinsi (AKAP).
“Khususnya untuk tujuan Banjarmasin-Samarinda-Balikpapan, Kalimantan Timur,” ujarnya.
Dalam sehari, biasanya bus yang berangkat sekitar 10 unit. Pada Senin kemarin lebih dari 20 bus diberangkatkan.
“Rata-rata bus berangkat dengan isi penuh, jadi ribuan yang diberangkatkan hari ini,” tuturnya.
Bahkan, kata Yusuf, kedatangan penumpang dari Samarinda dan daerah lainnya di Kaltim ke Banjarmasin ini juga sangat banyak, daripada hari biasa.
“Yang pulang ke Banjarmasin juga banyak, sepuluh bus lebih,” ujarnya.
Untuk tujuan AKAP ke wilayah Palangkaraya, Sampit dan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah (Kalteng) juga mengalami peningkatan signifikan pada H-2 lebaran.
“Biasanya bus yang berangkat tidak sampai 10 buah, hari ini lebih 15 buah,” ujarnya.
Adapun, untuk keberangkatan penumpang mudik hingga sore atau armada terakhir, karena tidak ada jadwal keberangkatan malam hari, berjalan lancar.
“Memang akibat tiket pesawat cukup mahal belakangan ini membuat banyak pemudik memilih lewat darat,” tuturnya.
Sementara untuk jurusan Antarkota Dalam Provinsi (AKDP) untuk tujuan Banua Enam dan Batulicin-Kotabaru, adapula mengalami lonjakan.
“Tapi tidak terlalu signifikan, untuk ke Banua Enam itu sekitar 10 buah armada L-300 yang berangkat penuh,” tuturnya.
Sementara, lanjut dia, untuk jurusan Batulicin dan Kotabaru ada penambahan unit sekitar tiga bus mini yang diberangkatkan hari ini dari hari-hari biasa.
Editor: Fariz Fadhillah