bakabar.com, JAKARTA – Sejak beberapa tahun belakangan, smartphone atau ponsel telah menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa dilepas setiap waktu. Keberadaannya tak bisa dipungkri telah membantu seseorang dapat berkomunikasi dalam keseharian di dunia yang serba canggih.
Berdasarkan survei Time Mobility yang digelar Qualcomm bersama majalah Time, banyak ditemukan keunikan menarik yang memang tak bisa dipungkiri faktanya.
Hasil dari aspek kehidupan, setiap orang di dunia selalu mengecek ponselnya minimal setiap 30 menit sekali. Tercatat juga bahwa 4 dari 5 orang di dunia selalu menggunakan ponselnya untuk texting. Baik itu untuk SMS, chatting, mengirimkan email, dan lainnya.
Kemudian, 44% responden lebih memilih untuk mendahulukan ponselnya ketimbang mengambil dompet dari sakunya. Lainnya, 7 dari 10 orang di dunia mengaku tetap membawa ponselnya dalam keadaan aktif ke ranjang saat hendak tidur.
Dari aspek bisnis, 9 dari 10 orang mengakui sangat terbantu dengan adanya ponsel. Indonesia bahkan menjadi negara yang paling tinggi ketergantungannya pada ponsel untuk urusan bisnis (74%).
Bila melihat hasil dari berbagai aspek tersebut dapat disimpulkan, bahwa ponsel adalah peranglat yang selalu kita bawa kemana saja. Bahkan, tanpa gawai pribadi, Anda merasa takut atau cemas ketika tidak memegang ponsel. Jika sudah begitu, maka bisa jadi Anda menderita nomophobia (no mobile phone phobia). Lalu, apa itu nomophobia?
Nomophobia adalah rasa takut berlebihan yang dialami seseorang saat jauh dari ponselnya. Meski terkesan masalah sempele, nomophobia sebenarnya memiliki dampak yang cukup buruk bagi kesehatan.
Keadaan takut atau tidak nyaman saat tidak memegang ponsel bisa disimpulkan sebagai keadaan berketergantungan seseorang terhadap ponselnya atau kecanduan bermain ponsel.
Penyebab sebenarnya dari nomophobia masih belum diketahui, tetapi kemungkinan besar karena rasa penasaran Anda. Seperti contoh selalu ingin memeriksa sesuatu dari ponsel Anda baik soal pekerjaan atau hal lain.
Selain itu, nomophobia bisa juga terjadi karena perasaan cemas yang timbul karena sesuatu yang menarik dan menyenangkan sedang terjadi (FOMO). Biasanya hal ini sering terjadi di sosial media seperti Instagram, Twitter, dan sebagainya.
Nomophobia juga bisa jadi muncul dari perasaan takut kesepian atau takut kehilangan orang lain ketika Anda tidak terhubung satu sama lain seperti pada fungsi ponsel masa kini.
Orang yang menderita gangguan ini akan sulit mengatasi atau mengontrol kecemasan dan kepanikan yang dialaminya. Salah satu ciri-ciri perilaku penderita nomophobia, antara lain menggenggam ponsel di mana pun, seperti di toilet atau bahkan jalanan yang ramai.
Kemudian, phobia ini biasanya suka memeriksa ponsel terus-menerus, bahkan bisa beberapa kali dalam 1 jam. Parahnya, bisa melanggar aturan demi memainkan ponsel, seperti bermain ponsel di dalam pesawat.
Tidak itu saja, kebanyakan orang yang maniak akan ponsel, sering melewatkan aktivitas atau acara agar bisa menghabiskan waktu dengan ponsel. Terlebih lagi, Nomophobia juga akan menunjukkan gejala fisik dan psikis penderitanya.
Gejala Psikis dan Fisik
Biasanya Anda selalu khawatir, panik, dan pakut yang berlebihan saat berpikir tentang kehilangan ponsel, jauh dari ponsel, atau tidak bisa menggunakannya.
Lalu, Anda merasa cemas dan gelisah saat harus meletakkan ponsel dan ketika tidak bisa menggunakan ponsel untuk sementara waktu, serta panik secara berlebihan saat ponsel hilang.
Selain gangguan mental, penggila hp juga bisa mengalami gejala fisik, seperti dada terasa sesak, jantung berdebar, sulit tidur, sering gemetaran, tubuh berkeringat, pusing, sensasi dingin bahkan pingsan.
Cara Mengatasi Nomophobia
Kalau Anda menyadari sedang mengalami nomophobia, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Pertama, matikan ponsel di malam hari, setidaknya 1 jam sebelum waktu tidur. Lalu letakkan ponsel di tempat yang jauh dari jangkauan tempat tidur.
Kemudian, luangkan waktu khusus untuk melakukan hobi yang positif. Coba untuk tinggalkan ponsel di rumah untuk waktu yang singkat, misalnya ketika ingin berbelanja atau berjalan-jalan sekitar komplek rumah.
Selain itu, perbanyak interaksi secara langsung dengan keluarga, teman, atau rekan kantor, karena cara tercepat untuk mengatasi nomophobia memang harus berasal dari kemauan diri sendiri. Jika Anda menolak untuk mengubah kebiasaan berketergantungan pada ponsel tersebut maka akan sangat sulit untuk disembuhkan.