bakabar.com, BANJARBARU – Cakupan vaksinasi tahap 1 di Banjarbaru tembus 50,20 persen per 10 Oktober 2021. Sedangkan untuk cakupan vaksinasi tahap 2 berada di angka 31,57 persen.
Atas capaian itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, Rizana Mirza mengaku bersyukur dan mengatakan bahwa data teranyar itu berdasarkan pembaharuan data nasional oleh Kemenkes RI.
Namun pihaknya, sebut Rizana tidak bisa bersantai, sebab vaksinasi akan terus digenjot hingga mencapai 70 persen lebih pada akhir tahun ini.
“Terus terang belum bisa dikatakan aman, tapi yang jelas kita sudah berusaha dan terus menggenjot vaksinasi ini agar dua bulan ke depan tercapai target 70 hingga 80 persen guna menciptakan Herd Immunity,” ucapnya.
Capaian ini, katanya, tak lepas dari digelarnya sejumlah giat vaksinasi massal pada Sabtu (9/10) lalu. Yang mana dalam sehari, pihaknya mampu mencakup sekitar 2500 sampai 3000 vaksin. Ditambah, target 7000 vaksin per minggu dari total 10 puskesmas di Banjarbaru.
“Sebelum mencapai 50 persen, persentase kita itu diangka 48 persenan, artinya dalam sehari kita bisa lebih dari dua persen. Rata-rata sehari kita 1000-1500, kemarin tembus 2500 an,” jelasnya.
Kendati progres cakupan vaksinasi sudah bagus, Rizana tak menampik masih ada kendala. Di mana vaksinasi untuk kelompok lanjut usia (lansia) terangnya masih sangat minim. Meskipun kondisi serupa ujarnya juga terjadi secara nasional.
“Nah kita juga mengejar target untuk vaksinasi lansia, kita masih rendah untuk ini, begitupun angka nasional. Salah satu kendalanya ya karena banyak lansia yang tidak bisa dan terbatas ke lokasi vaksinasi,” ujar Rizana.
Rizana mengatakan, untuk sistem jemput bola atau door to door masih belum bisa dilaksanakan di Banjarbaru, sebab keterbatasan sarana dan prasarana.
Oleh karenanya, Rizana meminta agar anggota keluarga atau kerabat dari lansia di Banjarbaru bisa kooperatif dan membantu.
“Minimal sekali diantarkan ke lokasi vaksinasi atau diberi tahu jika ada vaksinasi. Karena memang lansia ini tidak bisa berangkat sendiri, harus ada anggota keluarga atau kerabat yang mendampingi, jadi kami mohon bantuannya,” pintanya.
Sebelumnya, Wali Kota Banjarbaru Rizana Mirza juga mengatakan hal serupa.
“Kalau door to door belum, kita terkendala di peralatan terutama untuk input data karena harus terkonek dengan internet, karena tidak semua rumah ada internetnya. Jadi kita masih melaksanakan vaksinasi di tempat-tempat seperti Puskesmas dan tempat – tempat yang besar lainnya untuk vaksinasi massal,” katanya.