Pemkab Barito Kuala

Tingkatkan Kualitas Pelayanan, Dinas Kesehatan Batola Kirim Belasan Pengampu Puskesmas

Dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan di tingkat dasar, Dinas Kesehatan Barito Kuala (Batola) mendelegasikan belasan pengampu puskesmas.

Featured-Image
Kepala Dinas Kesehatan Batola, Sugimin, menyerahkan surat keputusan pengampu puskesmas, Rabu (18/12). Foto: bakabar.com/Bastian

bakabar.com, MARABAHAN - Dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan di tingkat dasar, Dinas Kesehatan Barito Kuala (Batola) mendelegasikan belasan pengampu puskesmas.

Dengan tugas sebagai pembina dan penghubung dari puskesmas ke SKPD ataupun sebaliknya, mereka akan bekerja bak duta besar yang langsung bertanggung jawab kepada presiden.

"Melalui pengampu puskesmas, kami berusaha memotong birokrasi yang panjang," papar Kepala Dinas Kesehatan Batola, Sugimin, seusai penyerahan surat keputusan pengampu puskesmas, Rabu (18/12) pagi.

"Kalau biasanya harus melewati kasi hingga kabid, sekarang pengampu dapat langsung berkomunikasi dengan kepala dinas dan kepala puskesmas," sambungnya.

Total terdapat 19 pengampu yang mendapatkan surat keputusan penugasan. Angka ini disesuaikan dengan jumlah puskesmas di Batola.

Kepala Dinas Kesehatan Batola, Sugimin, memberikan pengarahan sebelum penyerahan surat keputusan pengampu puskesmas. Foto: bakabar.com/Bastian
Kepala Dinas Kesehatan Batola, Sugimin, memberikan pengarahan sebelum penyerahan surat keputusan pengampu puskesmas. Foto: bakabar.com/Bastian

Termasuk bagian dari Tim Pembina Cluster Binaan (TPCB), tugas yang diembankan kepada pengampu di antaranya melaporkan kondisi tenaga kesehatan di puskesmas, kebutuhan anggaran, dan ketersediaan peralatan maupun sarana.

"Pengampu mayoritas staf ASN di Dinas Kesehatan, bukan pegawai struktural yang memiliki banyak kegiatan, menghadiri undangan rapat dan sebagainya," jelas Sugimin.

"Di sisi lain, kami berusaha meningkatkan kualitas komunikasi, koordinasi dan kolaborasi para staf. Kalau mereka menguasai skill ini, secara tidak langsung kami sudah memiliki stok kasi dan kabid," imbuhnya.

Lantas untuk menjaga kualitas, para pengampu dievaluasi setiap akhir tahun, "Mereka akan diganti, kalau tidak mampu berkomunikasi, berkoordinasi dan berkolaborasi dengan puskesmas," tegas Sugimin.

Editor


Komentar
Banner
Banner