bakabar.com, RANTAU - Tapin menjadi tuan rumah peringatan World Pharmacist Day 2025 tingkat Provinsi Kalimantan Selatan yang dirangkai Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) dan pengendalian antimicrobial resistance.
Kegiatan yang digelar di Pendopo Galuh Bastari dihadiri ratusan peserta. Mulai dari tenaga kesehatan, organisasi profesi, hingga pelajar, Minggu (24/8).
Gubernur Kalimantan Selatan H Muhidin melalui Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, HM Muslim, menegaskan arti penting kesadaran masyarakat terhadap penggunaan obat, khususnya antibiotik.
"Masih banyak masyarakat mengonsumsi antibiotik tanpa resep dokter. Ini berpotensi memicu resistensi antibiotik yang merupakan ancaman kesehatan global. Edukasi literasi kesehatan dan obat harus digencarkan agar masyarakat lebih bijak dalam penggunaan obat," paparnya.
Muslim juga memuji komitmen Pemkab Tapin dalam menekan angka stunting dan mengembangkan program kesehatan, sehingga layak dipercaya menjadi tuan rumah peringatan Hari Farmasi Sedunia tingkat provinsi.
"Peran pemerintah daerah, TP PKK, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam mendukung pembangunan kesehatan di Kalsel patut diapresiasi dan dijadikan contoh," jelas Muslim.
Sementara Wakil Bupati Tapin, H Juanda, juga menekankan persoalan kesadaran masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat, memenuhi kebutuhan gizi seimbang, dan bijak menggunakan obat.
"Stunting bukan hanya berdampak kepada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga memengaruhi kesehatan dan kemampuan berpikir. Kalau tidak diatasi, tentu akan berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia dan masa depan bangsa," tegasnya.
Juanda menambahkan momentum Hari Farmasi Sedunia harus dimanfaatkan untuk menguatkan peran apoteker sebagai garda terdepan edukasi kesehatan.
"Apoteker memiliki peranan vital dalam memastikan obat digunakan secara aman, tepat, dan rasional," imbuhnya
Acara ini dirangkai dengan kampanye konsumsi tablet tambah darah untuk remaja, promosi gizi seimbang, serta penyuluhan obat aman. Kegiatan diakhiri dengan deklarasi gerakan penggunaan obat rasional, serta sesi edukasi interaktif.