bakabar.com, BANJARMASIN – Teka-teki penyebab kematian Nor Baiti Rahmah (NBR), 17 tahun, mulai menemui titik terang.
Polisi menduga cucu mantan Bupati Tapin, Ahmad Makkie itu tewas dibunuh. Terduga pelakunya bernama Maulid alias Alid, 33 tahun.
Alid diamankan tim gabungan ‘Macan Kalsel’, Subdit III Direktorat Kriminal Umum bersama Polres Tapin dalam sebuah penggerebekan di Desa Batang Kulur, Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Sabtu siang (1/5).
Informasi dihimpun, Alid merupakan warga Jalan Ahmad Yani, Rantau Kanan, Tapin Utara Kabupaten Tapin.
“Iya benar sudah ditangkap. Untuk detailnya bisa ke Polres Tapin. Karena kita hanya backup,” ujar Direktur Reskrimum Polda Kalsel, Kombes Pol Hendri Budiman.
Lantas, apa motifnya?
Hasil interogasi polisi, terungkap Alid diduga tega membunuh gadis belia berusia 17 tahun itu.
Dari pengakuannya, Alid yang hendak melakukan perampokan terpergok oleh korban.
Usai menghabisi korban, sekitar pukul 05.00 ia langsung kabur melalui jendela kamar dan turun ke lantai.
Sepekan setelah kejadian, Alid berhasil diringkus polisi saat bersembunyi di rumah neneknya di Desa Batang Kulur, Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Dalam penggerebekan siang tadi, polisi terpaksa mengeluarkan tembakan karena pelaku mencoba melawan.
Tak ayal sejumlah timah panas dari tembakan terukur petugas bersarang di kaki kiri Alid.
Saat ini Alid sudah diamankan tim gabungan ke Mapolres Tapin guna mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Atas pembunuhan dan dugaan pencurian dengan kekerasan, Alid terancam pasal 338 Jo 365 KUHPidana. Ancaman di atas 5 tahun penjara.
Diatensi Kapolda
Sebelumnya, kematian Baiti mendapat perhatian serius dari Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto.
Jenderal bintang dua itu lantas meminta kepada penyidiknya agar cepat mengungkap kasus tersebut.
"Patut diduga, itu (korban) penganiayaan berat sehingga meninggal dunia," ujarnya di Mapolda Kalsel, Jumat (30/4).
Kematian NBR, kata Rikwanto, masuk kasus yang menonjol saat Ramadan ini.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: