bakabar.com, TANJUNG - Hingga saat ini PT Air Minum Tabalong Bersinar (AMTB) tidak mengalami kendala pada air baku, pun dengan distribusi ke pelanggan.
Meski demikian, pada musim seperti saat ini AMTB Tabalong mempunyai kendala di Instalasi Pengolahan Air (IPA).
Kendala yang dihadapi adalah kurang maksimalnya filtrasi menyaring partikel lumpur yang sudah terpisah dari air bersih.
"Partikel lumpur yang terpisah dari air bersih itu lebih ringan sehingga dia tidak terendapkan di instalasi sedimitasi," kata Direktur Operasional PT AMTB (Perseroda), Slamet Budi Santosa, Kamis (10/8).
"Sedimitasi merupakan bagian dari pengolahan air untuk mengendapkan lumpur," sambungnya.
Kata Slamet, partikel yang tidak terendapkan ini mestinya tertangkap oleh pasir silika sebagai filtrasi.
"Nah, masalahnya IPA kita ini sudah tua sehingga filtrasinya banyak kurang maksimal. Harusnya dia memfilter partikel yang melayang tidak terendapkan dan mestinya tertangkap di pasir sebagai filtrasi akhir untuk menyaring," terangnya.
Menurut Slamet, karena umur IPA nya sudah tua dan filtrasi pasir silikanya sudah pekat maka kemampuan untuk menyerap partikel lumpur tadi kurang maksimal, hingga akhirnya sebagian lolos ke reservoar. itu berimbas di kualitas air bersih. Untuk mengatasinya pihaknya sering melakukan pencucian filtrasi," terangnya.
Selain persoalan tersebut, Slamet juga mengungkapkan pihaknya juga ada kendala jika power listrik PLN mati.
Pasalnya, jika ada pemadaman listrik mengakibatkan produksi tidak beroperasi yang mengakibatkan pemulihannya cukup lama.
PT AMTB sendiri sebenarnya mempunyai genset, tapi tidak difungsikan lagi karena kurang efisien dan kapasitas nya sudah tidak memadai lagi.
"Yang jelas kapasitas genset yang dimiliki sudah berada di bawah kapasitas pompa, ini terjadi karena kita terus tambah pompa," pungkasnya.