bakabar.com, JAKARTA - Restoran Mie Gacoan sempat ramai menjadi perbincangan publik. Hal tersebut karena Mie Gacoan belum mengantongi sertifikasi halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).
Mengutip akun instagram @halalcorner, Restoran Mie Gacoan terkendala sertfikasi halal dikarenakan menu makanan dan minuman yang disediakan menggunakan sejumlah kata yang berasal dari nama-nama hantu. Hal tersebut yang membuat Mie Gacoan dianggap tidak sesuai dengan sandaran dalil QS. Al-A'araf: 157 dan regulasi halal HAS23000 dan SK46/Dir/LPPOM MUI/XII/14.
Keberadaan Restoran Mie Gacoan tidak bisa dipisahkan oleh sosok Harris Kristanto pemilik Restoran Mie Gacoan yang turut mendirikan pada awal tahun 2016, dengan pertama kali memulai bisnisnya di Malang, Jawa Timur.
Melansir laman resminya di miegacoan.com, Mie Gacoan digunakan menjadi merk dagang dan jaringan restoran mie pedas di Indonesia yang menjadi anak perusahaan PT Pesta Pora Abadi. Adapun penggunaan nama Mie Gacoan berasal dari kata dasar "Gaco" yang berarti jagoan atau andalan dalam padanan kata Bahasa Jawa.
Terkenal dengan beragam variasi menu dengan harga terjangkau, telah menjadikan ciri khas dari Mie Gacoan hingga menjadi viral dan populer. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp10.000, masyarakat sudah dapat menikmati santapan itu dengan level pedasnya bisa ditentukan sendiri mulai dari level 0 sampai 6.
Mengusung konsep bersantap modern namun mematok harga yang murah dengan menghadirkan suasana restoran yang menarik, keren dan lega, serta dilengkapi berbagai fasilitas seperti jaringan wifi gratis dan colokan listrik, membuat setiap pengunjung makin betah dan selalu ingin kembali lagi.
Harganya yang cukup terjangkau cocok menargetkan sasaran konsumen dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Dengan visi menjadi merk restoran mie terbaik dan terbesar di Indonesia, Mie Gacoan memiliki branding sebagai Mie Pedas No. 1 di Indonesia.
Mie Gacoan selain memiliki ciri khas dengan rasa pedasnya, ciri khas lainnya adalah menu yang disediakan Mie Gacoan hampir sebagian besar didominasi dengan menggunakan nama-nama hantu.
Beberapa di antaranya seperti menu mie setan dengan rasa asin pedas yang ditaburin dengan topping ayam cincang dan krupuk. Ada juga mie iblis dengan manis pedas membuat menu ini terlihat lebih warna hitam tambahan bahan kecap dengan taburan topping ayam cincang dan krupuk pangsit. Sedangkan menu mie angle lebih cocok untuk konsumen dari kalangan anak-anak yang tidak memiliki unsur rasa pedas.
Tidak hanya nama menu makanan yang unik, sejumlah nama menu minuman juga menggunakan nama serupa. Beberapa di antaranya seperti es genderuwo, es tuyul, es pocong, dan es sundel bolong
Restoran yang sedang viral ini bekerja sama dengan jasa pesan antar makanan membuat produknya semakin dekat kepada pelanggan. Strategi ini sukses menyokong pemasukan dengan keuntungan hingga 40 sampai 50 persen.
Membuka lapangan pekerjaaan, Mie Gacoan diperkirakan memiliki 3.000 karyawan dan menargetkan perluasan bisnis dengan 100 gerai yang terbangun dan memiliki 5.000 pegawai sebagai target di tahun 2022. Sampai saat ini gerai Mie Gacoan sudah tersebar di sejumlah kota seperti Malang, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Solo, Bandung, Cirebon, Bali, Bogor, Depok, Jakarta, dan lainnya.
Reporter: Resti