bakabar.com, BALIKPAPAN – Seorang terduga pelaku pencabulan yang enggan disebutkan namanya itu membantah melakukan perbuatan tak senonoh terhadap muridnya. Oknum yang merupakan pengasuh di salah satu lembaga pendidikan di Balikpapan Utara ini mengaku bahwa dirinya punya kebiasaan bergaul dengan para murid layaknya anak sendiri.
Awak media yang mencoba menkonfirmasi terkait tuduhan tersebut mendatangi lokasi yang diduga sebagai tempat dilakukannya pencabulan pada Kamis (7/10) sekira pukul 11.15 WITA. Kepada awak media, oknum pengasuh tersebut membantah dirinya melakukan tindak pencabulan tersebut dan menganggapnya kejadian itu adalah musibah baginya.
“Terkait dengan tuduhan-tuduhan yang berkembang itu, pertama saya menganggap ini musibah bagi saya dan keluarga,” tuturnya.
Dia menjelaskan bahwa apa yang sudah dilakukan merupakan bentuk keakraban antara pengasuh dengan peserta didik tanpa ada maksud apapun.
“Saya ini punya kebiasaan dalam rangka bergaul dengan anak-anak apalagi para murid itu sudah saya anggap anak-anak saya sendiri,” ujarnya.
Ia mengatakan dengan keakraban tersebut bisa mencairkan suasana dan para murid bisa terbuka dari segala persoalan. Sehingga murid menganggap dirinya sebagai seorang ayah yang dapat dengan mudah akrab dengannya.
“Sehingga dalam memperlakukan anak-anak itu seperti Bapak dengan anaknya, mungkin orang bisa menganggap ini berlebihan. Tetapi itulah kebiasaan saya dan saya gak membedakan satu dengan yang lainnya, semua saya perlakukan seperti layaknya bapak dengan anak,” jelasnya.
Dia mengakui bahwa kebiasaan tersebut dianggap sesuatu yang tidak wajar, akan tetapi menurutnya masih dalam batas normal.
“Nggak ada unsur nafsu birahi dan lain-lainnya, tidak membeda-bedakan, hampir semuanya saya perlakukan seperti itu,” akunya.
Ia bahkan menjelaskan bagaimana contoh bentuk perlakuan keakraban tersebut. Seperti merangkul dan memuji para murid. Bahkan ia kerap menyuapi murid ketika sedang makan agat menciptakan suasana keakraban.
“Misalnya, anak-anak lagi kumpul, wah anakku yang cantik ini, itu ekspresi saya. Sini sini, tak rangkul, itu tidak ditempat yang sunyi tapi itu tempat umum biar kawan-kawan saya yang datang mungkin melihat saya dengan anak-anak itu dekat,” terangnya.
Terkait tindakan unsur cabul yang dituduhkan yakni memegang bagian dada murid perempuan, ia membantahnya. Ia justru heran terhadap tuduhan terhadapnya yang dilaporkan ke kepolisian itu.
“Saya tidak pernah ada melakukan kaitannya dengan pornografi itu, saya juga heran kenapa ini terjadi ada laporan seperti itu saya curiga ada yang mengkondisikan,” herannya.
Ditanya terkait laporan dari orang tua peserta didiknya ke kepolisian, ia mengaku masih menunggu perkembangan terlebih dahulu.
“Saya menunggu dulu, saya tidak akan menyerang, sebenarnya itu orang-orang yang akrab dan baik dengan saya sebenarnya, sebenarnya nggak ada masalah dengan saya,” tambahnya.
Dari kejadian ini dirinya sangat terpukul. Ia pun mengundurkan diri sebagai pengasuh lembaga pendidikan untuk menenangkan diri.
“Saya mengundurkan diri, demi kepentingan yang lebih besar untuk menetralisir persoalan ini. Terjadi pro dan kontra di internal anak didik dan wali-wali, artinya saya pasrah tidak ambisi juga, saya juga tidak melakukan perlawanan- perlawanan, mudah-mudahan semua pihak dibukakan hatinya untuk sama-sama beritikad yang terbaik untuk ini,” pungkasnya.