bakabar.com, JAKARTA – Tari Baksa Kembang adalah salah satu kesenian tari klasik yang berasal dari Kalimantan Selatan. Dikenal sebagai Tari Selamat Datang.
Tari Baksa Kembang termasuk dalam kategori tari klasik yang berkembang di Kerajaan Banjar dan awalnya hanya ditarikan oleh putri-putri raja. Awalnya, tarian ini dimaksudkan untuk menghibur keluarga kerajaan dan menyambut tamu agung seperti raja atau pangeran.
Namun, seiring berjalannya waktu, tarian ini mengalami evolusi dan menjadi populer di kalangan masyarakat ketika Kesultanan Banjar memberikan akses kepada masyarakat umum untuk menyaksikan pertunjukan tari tersebut.
Tarian ini umumnya ditarikan oleh para penari perempuan. Ada syarat khusus yang diberlakukan, yaitu jumlah penari harus ganjil, seperti satu orang, tiga orang, lima orang, dan seterusnya.
Musik pengiringnya menggunakan seperangkat tetabuhan atau gamelan dengan lagu-lagu standar seperti Ayakan dan Janklong atau Kambang Muni.Baca Juga: Sejarah Tari Lengger, Kesenian Klasik Wonosobo yang Terkait Syiar IslamMeskipun ada beberapa versi Tari Baksa Kembang di masyarakat Banjar, pada tahun 1990-an, Taman Budaya Kalimantan Selatan berinisiatif untuk mengumpulkan pelatih dari berbagai versi dan menciptakan satu versi standar Tari Baksa Kembang.
Seiring dengan kesepakatan ini, diadakanlah workshop Tari Baksa Kembang yang melibatkan peserta dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan.
Meskipun beberapa keluarga atau komunitas masih menarikan versi lokal, dalam konteks lomba, festival, atau pertunjukan seni di luar Kalimantan Selatan, mereka diharapkan menampilkan versi Tari Baksa Kembang yang telah dibakukan.