bakabar.com, BANJARMASIN - Sultan Khairul Saleh menanggapi santai soal polemik penobatan Cevi Yusuf Isnendar sebagai Raja Kebudayaan Banjar.
Khairul Saleh mengaku tak mempermasalahkan dengan dilantiknya Cevi oleh Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon beberapa waktu lalu.
Khairul Saleh yang juga memiliki gelar ‘Yang Mulia Sultan Haji Al-Mu’tashim Billah’ itu bilang tak merasa terganggu sama sekali dengan hal itu.
"Tidak ada masalah. Kita tak ada terganggu. Cevi ini masih famili kita,” ujar anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu kepada awak media, Rabu (21/5).
Menurutnya, ini merupakan urusan keluarga yang seharusnya tak terlalu dibesarkan. Dan dia yakin persoalan tersebut akan selesai dengan sendirinya.
"Jadi anggap saja ini urusan keluarga. Artinya nanti akan selesai dengan sendirinya. Masyarakat juga bisa saja menilai,” katanya.
Terlebih penobatan Raja Kebudayaan Banjar pada 6 Mei 2025 itu, sudah banyak menuai reaksi dari berbagai kalangan. Khususnya di Kalimantan Selatan.
Sehingga kata Khairul Saleh dia tak perlu lagi banyak memberi komentar terkait hal tersebut. Dia tak mau polemik ini semakin panas nantinya.
“Komentar-komentar dari kerabat, para adipati, antropolog, sejarawan sudah jelas. Jadi kira-kira ulun (saya) tak perlu banyak lagi komentar,” pungkasnya.
Untuk diketahui penobatan Cevi sebagai Raja Kebudayaan Banjar menuai beragam reaksi. Tak terkecuali dari pihak Kesultanan Banjar sendiri. 13 Adipati menyatakan keberatannya.
Keberatan itu disampaikan tiga hari sebelum Cevi dilantik sebagai Sultan Banjar. Kendati demikian menuai penolakan, penobatan Cevi tetap dilaksanakan oleh Menteri Fadli Zon.
Seperti yang tertulis di laman blog pribadinya pangerancevi.com, Cevi mengklaim sebagai Sultan Banjar karena memang merupakan keturunan yang sah dari Kesultanan Banjar.
Cevi memegang surat wasiat asli Sultan Adam, disertai cap Sultan Banjar Pangeran Hidayatullah beserta keris simbol Raja Banjar berbentuk Kujang bernama Abu Gagang.
Kemudian dalam tayangan Youtube pribadinya @sultancevi yang ditautkan di dalam blog, keturunan ke-4 dari Pangeran Hidayatullah itu menyatakan bahwa bukti peninggalan Kesultanan Banjar itu juga sudah diteliti keaslian dan keabsahannya.
“Sebab saya dinobatkan karena saya memiliki semua peninggalan seorang Raja Banjar semua peninggalan itu telah diteliti oleh tim yang dibentuk Jenderal Purnawirawan AM. Hendropriyono dan kemudian divalidasi oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia Dr H Fadli Zon,” ucap Cevi.