bakabar.com, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo memberikan penjelasan terkait tim review dan implementasi DBON pada ajang Asian Games 2022 Hangzhou.
Hasil perolehan medali Indonesia di Asian Games 2022 belum memenuhi target dan membuat banyak para tokoh olahraga mempertanyakan peranan stakeholder terutama tim review dan implementasi menjalankan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) di multi event terbesar se-Asia tersebut.
Menurut Dito, hasil dari tim review berdasarkan penggabungan SEA Games dengan Asian Games sudah cukup persisi.
Baca Juga: Target 8 Emas Asian Games 2022 Meleset, Menpora Dito Minta Maaf
"Masalah tim review saya rasa ini kita lihat dari SEA Games kemarin dengan Asian Games kemarin dilihat hasilnya itu benar-benar presisi," ungkap Menpora Dito di sela kegiatan Festival Pemuda Indonesia di Kemenpora, Selasa (10/10).
Dito juga menilai dari hasil tersebut, tidak ada yang membuat kejanggalan dari pihak terkait dan membuat koordinasi lebih relevan. Sebab hasil itu secara langsung berdasarkan tim review itu sendiri.
Selain itu Kemenpora menjelaskan bahwa tim review sudah tepat mengeluarkan hasil dari penggabungan antara KONI, KOI dan para pakar.
"Jadi saya rasa tidak ada yang membuat susah koordinasi atau banyak pintu, tidak ada karena satu pintu pasti tim review hanya tim review itu saja dan itu sudah gabungan antara koni, KOI dan juga para pakar," jelas Dito.
Baca Juga: Prestasi Indonesia di Asian Games Anjlok, Pengamat: Kemunduran!
Beberapa pengamat menilai bahwa hasil dari Asian Games 2022 merupakan kemunduran olahraga Indonesia di ajang Internasional, sehingga mempertanyakan pembinaan olahraga kepada atlet dan mengusulkan kembali pembinaan dipegang oleh KONI.
Selain itu, Menpora juga menjelaskan mengenai pembinaan bahwa DBON mengikuti apa yang sudah disahkan di undang-undang.
"Terkait pembinaan kami akan mengikuti seluruhnya berdasarkan undang-undang," pungkas Dito Ariotedjo.
