Tak Berkategori

Taman Wisata Laburan Tabalong Sumbang Rp80 Juta Pendapatan Bumdes Padang Panjang

apahabar.com, TANJUNG – Pesona Taman Wisata Laburan Tabalong menjadi salah satu andalan Badan Usaha Milik Desa…

bakabar.com, TANJUNG – Pesona Taman Wisata Laburan Tabalong menjadi salah satu andalan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Maju Jaya.

Pasalnya, hingga akhir 2020 lalu, Taman Wisata Laburan Tabalong mampu menyumbang Rp80 juta ke kas Bumdes Maju Jaya.

Selain itu, wisata buatan ini juga menyerap tenaga kerja di Desa Padang Panjang, Kecamatan Tanta, Tabalong, sebanyak 15 orang.

Kepala Desa Padang Panjang, H Sokhidin mengatakan, pendapatan tersebut sudah bersih untuk Bumdes Maju Jaya.

“Pendapatan didapat pada akhir tahun lalu, sehari bisa mencapai Rp25 juta,” ungkap Sokhidin kepada bakabar.com, Selasa (6/4/2021).

Sementara itu, Januari 2021 hingga saat ini pemasukan hanya dapat membayar gaji karyawan.

Menyusul sepinya pengunjung. Terkecuali Sabtu dan Minggu baru ada pengunjung.

Pembangunan wisata edukatif Taman Wisata Laburan sendiri berasal dari tukar guling dengan perusahaan Adaro Indonesia ditambah dengan dana desa.

“Kalau ditotal sudah menyerap dana Rp 1 miliar lebih, berasal dari tukar guling lahan sekitar Rp 700 juta dan Dana Desa Rp 400 jutaan,” jelas Sokhidin.

Dana sebesar itu dipergunakan untuk membangun wisata buatan di luas lahan 2 hektar.

Seperti flying fox, sepeda gantung, jembatan tali, sepeda air dan rumah hobbit. Selain itu ada juga spot foto dan fasilitas lainnya.

Ujar Sokhidin lagi, pihaknya terus melakukan pengembangan fasilitas lainnya.

Di lahan 3 hektar, dibelakang taman yang sudah terbangun ini, rencananya dibangun lintasan gastrack untuk motor trail, cafe dan home stay.

Taman Wisata Laburan saat ini buka dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.

Pengunjung yang datang harus mentaati semua prokes, seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak. Para pengunjung juga dicek suhu tubuhnya.

Selain melayani pengunjung, pengelola wisata ini juga menerima kunjungan kerja dari berbagai daerah, baik di Kalsel maupun Kaltim dan Kalteng.

“Kedatangan mereka untuk menggali cara pengelolaan wisata di Desa Padang Panjang sekaligus melihat langsung,” pungkas H Sokhidin.



Komentar
Banner
Banner