Korupsi KemenkumHAM

Tak Terima Ditahan, Sebut Eddy Hiariej Pemeras!

Eks Direktur PT Lampia Citra Mandiri (CLM), Helmut Hermawan mengeklaim dirinya korban. Ia melaporkan Wamenkumham Eddy Hiariej sebagai pemeras.

Featured-Image
Helmut Hermawan, Eks Dirut PT CLM (foto:apahabar.com/dianfinka)

bakabar.com, JAKARTA - Eks Direktur PT Lampia Citra Mandiri (CLM), Helmut Hermawan mengklaim dirinya korban. Ia melaporkan Wamenkumham Eddy Hiariej sebagai pemeras.

Hal itu ia beberkan di hadapan wartawan di depan Gedung KPU, Kamis (7/12) malam, usai resmi ditahan oleh lembaga antirasuah sebagai pemberi suap ke Eddy Hiraiej.

"Kami itu pihak yang melaporkan kejahatan ini. Kami bukan yang di OTT," tegas Helmut.

Klaim Helmut, kala itu dirinya dalam penahanan Polda Sulsel. Tak gamblang, namun ia menyebut sedang menghadapi salah satu oknum pemerintahan dan orang-orang besar lainnya.

Baca Juga: KPK Tahan Eks Dirut PT CLM Helmut Hermawan Penyuap Eddy Hiariej

Hingga akhirnya ia meminta bantuan Sugeng Teguh Santoso sebagai kuasa hukum. Yang kebetulan sebagai Ketua Indonesia Police Watch (IPW).

"Jadi IPW melaporkan pemerasan yang kami alami itu adalah instruksi kami sebagai kliennya," kata Helmut.

Terkait tuduhan suap membuka pemblokiran perusahaannya, Helmut kembali membantah. Kata dia, yang memblokir itu pihaknya sendiri untuk mengamankan perusahaan.

"Sesuai dengan peraturan permenkumham perihal buka blokir dan pemblokiran itu bisa dilakukan buka blokir ini oleh si pemblokir," tuturnya.

Intinya, ia ingin memberitahu bahwa untuk membuka blokir itu tak perlu menyuap. Karena yang bisa membukanya hanyalah si pemblokir. Bukan Menkumham, apalagi Wamenkumham.

Baca Juga: KPK Bisa Tahan Eddy Hiariej Usai Mundur dari Wamenkumham

"Tidak ada kami suap menyuap perihal untuk membuka blokir. Karena yang bisa membuka blokir itu bukan menteri, bukan wamen," tegasnya.

Lagi pula, kata Helmut, jikapun mereka menyuap Eddy Hiariej, perusahaannya aman. Bukan malah pindah kepemilikan. "Tapi nyatanya dipindah tangan secara melawan hukum," imbuhnya.

Ia sepakat jika ada suap. Tapi bukan dirinya. Tapi pihak lawan.

"Nah ini suap memang terjadi. Tapi tidak dilakukan pihak CLM, versi kami. Tapi kami duga oleh lawan yang tanpa membayar itu bisa menguasai perusahaan," tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner