bakabar.com, JAKARTA - Pecinta sepakbola Indonesia tengah dihangatkan dengan suksesnya proses naturalisasi Justin Hubner.
Terlebih, kini PSSI juga telah mengumumkan status naturalisasi dua pemain lainnya yakni, Jay Idzes dan Nathan Tjoe-A-On..
Namun, sejarah juga mencatat beberapa pemain naturalisasi yang tidak memenuhi ekspektasi. Mari kita lihat beberapa di antaranya:
Baca Juga: PSSI Gencar Naturalisasi, Pengamat: Strategis atau Risiko?
1. Tonnie Harry Cusell
Meskipun dinaturalisasi bersama Johnny, Cusell hanya sebentar di timnas. Ia meninggalkan jejak singkat bersama skuat Garuda setelah AFF 2012.
Cussell menghabiskan satu tahun di Liga Indonesia setelah Piala AFF 2012. Ia membela Barito Putera hingga tahun 2014, tetapi harus meninggalkan tim Laskar Antasari karena penurunan kinerjanya, meskipun awalnya diharapkan menjadi pemain bintang.
2. Otavio Dutra
Dipersiapkan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022, namun cedera membuatnya tak pernah lagi membela timnas.
Baca Juga: Prospek Jangka Panjang, PSSI Gencar Naturalisasi Pemain Muda
Dutra, seorang pemain sepak bola asal Brazil, telah berkarier di Liga Indonesia.
Meskipun sebelumnya dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022, cedera mencegahnya dipanggil oleh Simon McMenemy. Sejak saat itu, ia tidak pernah tampil untuk timnas Indonesia.
3. Kim Jeffrey Kurniawan
Adik ipar Irfan Bachdim, Kim Jeffrey Kurnian tidak mencapai kesuksesan yang diharapkan di timnas.
Harapan Kim, sebagai adik ipar Irfan Bachdim, mengalami karier yang kurang gemilang di timnas.
Baca Juga: Selangkah Lagi, Justin Hubner Dinaturalisasi dan Perkuat Timnas Indonesia
Berbeda dengan Irfan, Kim hanya mendapat panggilan dua kali dan penampilannya tidak sesuai dengan harapan.
4. Sergio van Dijk
Meski bersinar bersama Persib, Sergio gagal memenuhi ekspektasi saat AFF 2014 dan mengalami cedera panjang.
Sergio mencapai puncak ketenaran saat tampil gemilang bersama Persib Bandung.
Sebagai pemain naturalisasi, banyak yang memprediksi bahwa ia akan menjadi pencetak gol utama, bersaing dengan Christian Gonzales dan Bambang Pamungkas.
Baca Juga: Erick Thohir Bisa Percepat Naturalisasi Jay Idzes dan Nathan
Sayangnya, debut Sergio di AFF 2014 mengecewakan karena timnas gagal lolos dari fase grup. Cedera panjang yang menyusul membuatnya tidak lagi dipanggil untuk membela timnas.
5. Bio Paulin
Legenda Persipura, Bio Paulin hanya mencatat satu caps dengan Tim Garuda setelah FIFA membekukan Indonesia.
Pada tahun 2015, Bio Paulin berhasil meraih paspor Indonesia dan beberapa kali dipanggil untuk bergabung dengan Timnas.
Sayangnya, setelah itu, Indonesia mengalami pembekuan oleh FIFA, menghentikan partisipasi Timnas dalam ajang internasional.
Baca Juga: Ketum PSSI Sambut Kedatangan Pemain Keturunan, Sinyal Naturalisasi?
Dampaknya, Bio Paulin tidak lagi mendapatkan panggilan untuk membela tim nasional. Akibatnya, ia hanya mencatat satu penampilan (caps) bersama Tim Garuda.
6. Johnny Rudolf van Beukering
Dinaruralisasi pada 2012 untuk Piala AFF 2012, namun penampilannya mendapat kritikan tajam.
Performa Jhonny van Beukering di Piala AFF 2012 juga terbatas. Ia hanya memberikan dua assist untuk Timnas Indonesia tanpa meraih satu pun gol, dan mencatatkan satu penampilan (caps).
Pada tahun 2016, Van Beukering pensiun, namun kembali beraksi untuk beberapa klub sebelum akhirnya secara resmi pensiun pada tahun 2019.
7. Ruben Wuarbanaran
Diproyeksikan untuk SEA Games 2011, Ruben gagal bersinar di Timnas Indonesia U-23 dan karier selanjutnya tidak mengilap.
Ruben tidak mampu mencuri perhatian ketika bermain untuk Tim Garuda Muda.
Setelah SEA Games 2011, ia bergabung dengan Pelita Jaya selama satu musim hingga 2012, namun penampilannya tetap tidak memuaskan.
Dua tahun berikutnya, Ruben menandatangani kontrak dengan klub divisi terendah di Liga Jerman, SV Honnepel-Niedermormter.
Di sana, perannya hanya sebagai pemain pengganti. Setelah itu, kariernya menghilang dari dunia sepak bola tanah air.
Dari nama-nama di atas, PSSI sejatinya harus lebih berhati-hati untuk menerapkan pemain naturalisasi untuk kedepannya.
Sehingga dapat mengantisipasi produk naturalisasi yang gagal untuk kedepannya bagi Timnas Indonesia.