bakabar.com, CIANJUR - Puluhan warga Kampung Tipar, Desa Hegarmanah, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur ramai datang ke gudang logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jalan Raya Bandung, Senin (8/1).
Mereka datang ke gudang KPU itu untuk mempertanyakan kebijakan lembaga penyelenggara Pemilu yang dinilai tidak melibatkan warga untuk pekerjaan pelipatan kertas suara pemilu 2024.
Diketahui Kampung Tipar sendiri merupakan wilayah paling dekat dengan gudang logistik KPU Cianjur di Kecamatan Karangtengah.
Baca Juga: 1.200 Petugas Mulai Sortir dan Lipat Surat Suara Pemilu di Cianjur
Ujang Suparman (56) Ketua RT setempat mengatakan, tujuan warga ke sana untuk mempertanyakan mengapa warga setempat tidak dilibatkannya dalam pelipatan kertas suara. KPU Cianjur sendiri dinilai tidak menghargai warga sekitar.
"Ternyata KPU Cianjur bawa orang atau kelompok lain dari luar. Kami sebagai pribumi menuntut untuk diberdayakan dalam hal pelipatan kertas suara. Sementara KPU Cianjur memperkerjakan warga Kecamatan Cianjur, Cugenang dan lainnya," tuturnya kepada wartawan, Senin (8/1).
Baca Juga: KPU Kota Bekasi Mulai Sortir 9 Juta Lembar Surat Suara Pemilu 2024
Mengkonfirmasi hal itu, Ketua KPU Cianjur Muchamad Ridwan mengakui bahwa ada kesalahan petugas pada saat sosialisi.
"Protes warga itu mungkin karena petugas rekrutmennya itu tidak tersampaikan sosialisasinya. Intinya koordinator desa tersebut tidak mensosialisasikan bahwa harusnya warga mendaftar pada gelombang 1 atau 2," terangnya.
Setelah aksi geruduk warga, Muchamad Ridwan memastikan akan mengakomodir agar warga masuk menjadi petugas pelipatan kertas suara di Gudang Logistik KPU Cianjur.
"Alhamdulillah sudah terakomodir mungkin gelombang pendaftaran berikutnya akan ditambah warga," tutupnya.