bakabar.com, BANJARMASIN - Memasuki tahun ke tiga kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina dan Hermansyah memprioritaskan penyelesaian Rumah Sakit Sultan Suriansyah.
Meski saat ini pembangunannya sudah hampir rampung, namun rumah sakit berlokasi di Jalan RK Ilir tersebut belum memiliki peralatan medis.
“Secara fisik bangunan RS Sultan Suriansyah sebenarnya sudah rampung, namun hanya tinggal alat medisnya dan itu dikejar tahun ini,” katanya.
Terkait penyerapan anggaran tahun 2018, Ibnu optimis tetap menjalankan proyek dengan menggunakan APBD.Sekali pun nanti misalnya lanjutan proyek RS belum mendapatkan kucuran dari pusat.
“Sebenarnya ini bisa cepat karena tinggal alat medis saja. Mudahan belum sampai di akhir tahun 2019 RS Sultan Suriansyah rampung,” terang Ibnu.
Selain RS Sultan Surianyah, Pemko Banjarmasin menurut politikus Partai PKS ini, 2019 juga memprioritaskan trotoar A Yani.
Baca Juga: Pembangunan RS Sultan Suriansyah Banjarmasin Terus Dipantau
Karena walau bagaimana pun juga Kota Banjarmasin harus tampil indah, bersih dan bebas dari kumuh.
Secara fisik saat ini pembangunan Trotoar sudah lebih separo dikerjakan, mulai dari A Yani Km 1 hingga Km 6 kanan kiri. Tahun ini sisanya dan diharapkan secepatnya selesai.
“Trotoar di JalanA Yani juga prioritas. Jadi tahun ini ada dua program prioritas,” tuturnya.
Ditanya soal berapa capaian serapan Pemko Banjarmasin tahun 2018, Ibnu menjabarkan capaian pihaknya di 2018 yakni 54%. Angka itu lebih besar dari angka tahun 2017 yang hanya 82%. Hal diatas artinya pemko Banjarmasin mengalamin kenaikan.
Adapun salah proyek yang rampung ditahun 2018 yakni rumah susun (Rusun) di Teluk Kelayan, Kampung biru di Sungaj Bilu, Jembatan di Banjar Indah, dan yang terakhir air mancur menari yang baru saja dibuka di malam tahun baru tadi.
“Menyambung pembangunan Rusun, 2019 ini kami merencanakan akan kembali lagi membangun tiga unit Rusun salah satunya di Jalan Rawa Sari. Rusun dibuat sebagai upaya Pemko Banjarmasin menghilangkan kumuh di kota Seribu Sungai ini," pungkasnya.
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin