bakabar.com, MAGELANG - Mendung di Kota Sejuta Bunga pagi itu menambah kelabu yang menggantung di langit.
Ya itu lah Magelang! Hawa dinginnya pun menusuk, disertai suasana sepi melengkapi pemandangan bangunan tua di sudut Jalan Iklas.
Bangunan tua yang masih berdiri kokoh itu terlihat lengang, tak satupun penghuninya nampak, namun halamannya bersih dan tertata rapi.
Begitu juga struktur bangunan serta ornamen-ornamennya, masih berdiri kokoh dan tak berubah, meski usianya sudah ratusan tahun.
Baca Juga: Serangan Teroris 11 September 2001, Sejarah Kelam Amerika Serikat
Rumah tua itu adalah bekas bangunan Panti Asuhan Oranje Nassau yang didirikan oleh seorang tokoh kemanusiaan dari Belanda, Van Der Steur.
Sebagai informasi, Van Der Steur adalah sosok pejuang kemanusiaan sekaligus penginjil yang dikirim pemerintah Belanda untuk memperbaiki moral para serdadu di daerah koloni termasuk Indonesia
Pegiat sejarah Kota Magelang, Gusta Wisnu Wardhana menjelaskan bahwa kedatangan Van Der Steur pada tahun pertama adalah yang tersulit.
"1892 saat Pa Van Der Steur datang, awalnya hanya 4 orang, namun lama kelamaan anak asuhnya menjadi banyak," kata Gusta di Gedung eks Panti Asuhan Oranje Nassau, Sabtu (23/9).
Baca Juga: Sepenggal Cerita Soebronto Laras, Bos Suzuki yang Sempat Pimpin Gaikindo
Menurut Gusta, saat mengelola panti dan merawat anak-anak, 1892 - 1896, Pa membiayai seluruh operasional Militair Tehuis dan Panti Asuhan Oranje Nassau menggunakan dana pribadi.
Keadaan tersebut membuat Pa Van Der Steur akhirnya memutuskan untuk meminta tolong adiknya, Sara Maria van der Steur pada 1893 agar dapat dibantu.
"Baru pada 1897 pemerintah memberikan subsidi sebesar f100/bulan untuk operasional Panti Asuhan Oranje Nassau," jelasnya.
Pada 1898 panti asuhan dan militair tehuis pindah ke Pastorie-laan untuk bisa menampung lebih banyak anak.
Baca Juga: Menyusuri Jejak Eks Bioskop Alhambra Magelang, Hiburan Sinyo dan Noni Belanda
Selain pemerintah, Gusta mengatakan, Residen Kedu Bruyn Prince memberikan sumbangan f1000 untuk operasional Panti Asuhan Oranje Nassau.
"Karir Pa Van Der Steur diapresiasi pemerintah hingga pada 1898 Pa diangkat menjadi anggota Orde van den Nederlandsche Leew dan Predikan dari Protestantch Kerkbestuur in Indie sehingga mendapat gaji f200/tahun & f150/bulan," bebernya.
Namun nahas, perjalanan Pa harus terhambat hingga pada 1903, ia pulang ke Belanda meninggalkan 350 anak asuhnya karena sakit.
Meski tak berada di panti, selama di Belanda, Pa Van Der Steur melobi banyak politisi, pejabat dan organisasi.
"Sampai saat Pa pulang ke Hindia dana sebesar kurang lebih f30.000 berhasil terkumpul dan digunakan untuk membangun dan memperluas panti asuhan," kata Gusta.
Baca Juga: Kisah Penyerbuan Batavia, Masa Kelam Bagi Pasukan Kerajaan Mataram
Lebih lanjut, Gusta menuturkan, saat ini eks Panti Asuhan Oranje Nassau digunakan sebagai salah satu bagian ruang Dinas Sosial (Dinsos) Kota Magelang.
Pengelolaannya pun saat ini sudah dilakukan Dinsos Magelang, tanpa merubah bentuk bangunan aslinya.
"Hanya fungsinya saja, untuk pembinaan anak-anak, karena lokasinya bersebelahan," tandasnya.