bakabar.com, JAKARTA - Kepala Divisi Pengadaan Komoditi Perum Bulog Budi Cahyanto menjelaskan bahwa ketahanan stok beras Indonesia masih tinggi. Dengan stock mencapai 1,1 juta ton, Indonesia dinilai memiliki peluang untuk bisa melakukan ekspor.
Menurutnya capaian stok beras saat ini sudah sesuai dengan rekomendasi yang dilakukan oleh para analis dari Universitas Gajah Mada, di mana Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai 260 juta setidaknya memiliki stok beras mencapai 1 sampai 1,5 juta ton.
"Untuk beras sendiri saya pikir stocknya sangat kuat sangat baik jadi kita sebenernya tidak perlu khawatir bahkan kita sebenernya berpeluang untuk melakukan ekspor," ungkapnya dalam forum diskusi Tantangan Pangan Hadapi Krisis Global yang disiarkan secara daring, Jumat (19/8).
Dia juga menambahkan walaupun konsumsi beras masyarakat Indonesia tinggi, namun sebagai negara produsen beras terbesar nomor 2 di dunia, Indonesia tetap memiliki potensi untuk melakukan ekspor. Terlebih sudah selama 3 tahun Indonesia sudah tidak lagi melakukan impor beras.
Menurutnya jika ke depan Indonesia melakukan ekspor, maka beras yang diorientasikan untuk di eskpor adalah beras khusus yang hanya ada di Indonesia seperti pandan wangi, rojo lele, sampai dengan mentik wangi.
"Dan itu tantangan ke depan bagaimana Bulog mungkin bisa membuka peluang ekspor ke negara yang memang membutuhkan," tutupnya (Thomas)
