Kereta Cepat

Stasiun KA Cepat, KCIC: Dihiasi Unsur Budaya Indonesia

KCIC selaku operator kereta api cepat Jakarta-Bandung menyebut setiap stasiun nantinya akan dihiasi dengan motif khas dan unsur budaya Indonesia.

Featured-Image
Stasiun KA cepat dihiasi motif khas dan unsur budaya Indonesia. Foto: KCIC

bakabar.com, JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku operator kereta api (KA) cepat relasi Jakarta-Bandung menyebut bahwa setiap stasiun KA cepat nantinya akan dihiasi dengan motif khas dan unsur budaya Indonesia.

Motif dan unsur budaya tersebut mewakili daerah di mana stasiun KA cepat berada. Motif itu menjadi simbol bahwa kereta api cepat pertama di Asia Tenggara ini hadir dan beroperasi Indonesia.

"Kebudayaan Indonesia tersebut akan menjadi suatu warisan yang akan terus dikenang masyarakat pada layanan KA cepat sebagai suatu transportasi kebanggaan bangsa," ujar General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa melalui keterangannya, di Jakarta, Kamis (20/7).

KCIC mencontohkan di Stasiun KA Cepat Halim, Jakarta Timur terdapat ornamen motif-motif batik Betawi pada dinding stasiun. Keindahan motif tersebut dituangkan di atas stainless-steel yang sangat besar tepat di tengah ruang tunggu Stasiun KA Cepat Halim di lantai 2.

Baca Juga: Lancarkan Komunikasi, KCIC Ukur Kebersihan Frekuensi Kereta Cepat

Motif batik Betawi tersebut dibuat dengan metode laser cutting pada stainless-steel berwarna cokelat sebagai penghias ruang tunggu KA cepat. Batik Betawi di atas stainless-steel juga menunjukkan perpaduan antara teknologi modern dan elemen kultural, dimana material stainless-steel tersebut yang menyimbolkan modernitas.

Selanjutnya, Stasiun KA Cepat Karawang, Jawa Barat memiliki motif padi dan batik mega mendung sebagai landmark, karena Karawang dikenal sebagai kota lumbung padi.

Ornamen batik mega mendung tersebut terpasang pada dinding stasiun disertai interior yang merupakan perpaduan antara unsur alami, seperti kayu, batu, dan bambu dengan aksen modern.

Sedangkan di Stasiun KA Cepat Padalarang, Jawa Barat, bentuk streamline louvre pada fasad bangunan ditampilkan dalam arsitektur gedung stasiun untuk menunjukkan prinsip "bergerak cepat" yang diusung KA cepat.

Baca Juga: Kereta Cepat Segera Beroperasi, Pengamat: Siapkan Sarana Penunjang

Bentuk bangunan Stasiun KA Cepat Padalarang yang modern, futuristik, dan dinamis dipadukan dengan elemen lokal, yaitu elemen colonial art deco yang bertujuan untuk menciptakan keharmonisan antara Stasiun KAI Padalarang dan Stasiun KA Cepat Padalarang.

Sedangkan, Stasiun KA Cepat Tegalluar, Jawa Barat akan didominasi dengan motif dan bentuk aliran sungai karena lokasinya yang dikelilingi oleh beberapa sungai penting di Jawa Barat.

Stasiun itu juga akan menerapkan budaya Sunda pada desain interiornya dengan menggunakan motif dan material yang biasanya digunakan di rumah-rumah tradisional Sunda seperti kayu dan bambu.

KA cepat relasi Jakarta-Bandung merupakan layanan KA cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang akan beroperasi dengan kecepatan hingga 350 km/jam.

Baca Juga: Kereta Cepat Tak Sampai Bandung, KCIC Siapkan Feeder dari Padalarang

KA cepat relasi Jakarta-Bandung memiliki jalur sepanjang 142,3 km dengan 13 terowongan dan akan melayani empat stasiun, yaitu Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.

Untuk meningkatkan konektivitas, KA cepat relasi Jakarta-Bandung juga akan terkoneksi dengan LRT Jabodebek, KA feeder, Commuter Line Bandung Raya, bus rapid transit, shuttle, dan taksi.

Editor
Komentar
Banner
Banner