Fenomena Alam

Spesial Gerhana Hibrida Jelang Lebaran, Apa Bedanya dengan Gerhana Matahari Lain?

Fenomena tersebut dibedakan menjadi beberapa jenis, yang istilahnya mengacu pada fase gerhana dari awal sampai akhir

Featured-Image
Ilustrasi Gerhana Matahari Hibrida. Foto: Bonsernews.

bakabar.com, JAKARTA - Indonesia bakal ‘kedatangan’ Gerhana Matahari Hibrida pada 20 April 2023 mendatang. Ini merupakan fenomena langka yang terakhir terjadi satu dekade lalu, dan diperkirakan baru terlihat lagi pada 2049 nanti.

Gerhana Matahari sendiri terjadi saat posisi matahari, bulan, dan bumi berada dalam satu garis lurus. Imbasnya, cahaya matahari yang seharusnya sampai ke bumi secara utuh, sebagiannya malah terhalang bayangan bulan.

Fenomena tersebut dibedakan menjadi beberapa jenis, yang istilahnya mengacu pada fase gerhana dari awal sampai akhir. Sukendar dan Tribawono dalam Bumi dan Alam Semesta (2019) menyebut ada empat macam Gerhana Matahari.

Setiap fase itu pun sudah tentu membawa efek yang berbeda di Bumi. Berikut adalah ulasan mengenai perbedaannya:

Gerhana Matahari Total

Gerhana Matahari Total terjadi pada puncak gerhana, di mana piringan bulan sepenuhnya menutupi piringan matahari. Di fase ini, piringan bulan sama atau lebih besar dari piringan matahari.

Kendati demikian, ukuran piringan matahari dan bulan dapat berubah-ubah, sesuai jarak bumi dengan bulan dan jarak bumi dengan matahari. Wilayah yang mendapatinya akan mengalami gelap layaknya malam hari untuk beberapa saat.

Gerhana Matahari Cincin

Gerhana Matahari Cincin terjadi ketika piringan bulan menutup sebagian piringan matahari pada puncak gerhana. Ukuran piringan bulan lebih kecil dari piringan matahari, sedangkan jaraknya lebih dekat ke Bumi. 

Karena itulah, piringan bulan tampak berada di depan piringan matahari. Sehingga, memunculkan cahaya di sekelilingnya yang menyerupai bentuk cincin.

Gerhana Matahari Sebagian

Gerhana Matahari Sebagian terjadi ketika piringan bulan cuma menutup sebagian dari piringan matahari di puncak gerhana. Selalu akan ada bagian dari piringan matahari yang tidak tertutup oleh piringan bulan, sehingga penampakan gerhananya tak sempurna.

Adapun durasi Gerhana Matahari Sebagian jauh lebih lama ketimbang Gerhana Matahari Total. Sebab, area bayangan kabur Bulan jauh lebih luas dibanding bayangan inti.

Gerhana Matahari Hibrida

Fenomena ini cukup unik, sebab merupakan kombinasi antara Gerhana Matahari Total serta Cincin. Gerhana Matahari Hibrida memiliki ketidaksamaan kejadian gerhananya di beberapa titik.

Misalnya, pada titik tertentu di Bumi terjadi Gerhana Matahari Total. Namun, di titik lain terjadi Gerhana Matahari Cincin. 

Demikianlah sekilas perbedaan mengenai empat jenis Gerhana Matahari. Semoga bermanfaat!

Editor


Komentar
Banner
Banner