Politik

Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, dr. Sulaiman Umar Soroti Persatuan di Tengah Pilkada 2020

apahabar.com, BANJARMASIN – Anggota MPR RI asal Dapil Kalsel II, dr. Sulaiman Umar melakukan sosialisasi 4…

Featured-Image
dr. Sulaiman Umar melakukan sosialisasi 4 pilar kebangsaan di Aula Kecamatan Banjarmasin Tengah. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Anggota MPR RI asal Dapil Kalsel II, dr. Sulaiman Umar melakukan sosialisasi 4 pilar kebangsaan di Aula Kecamatan Banjarmasin Tengah, kemarin. Sosialisasi tersebut dilakukan secara virtual.

“Dengan tujuan memutus mata rantai penyebaran Pandemi Coronavirus Disease 2019,” ucap Sulaiman Umar kepada bakabar.com, Rabu (18/11) pagi.

Adapun 4 pilar itu meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Keempat tiang penyangga tersebut, kata dia, sangat berkaitan dalam kehidupan.

Baik dari yang terkecil di level keluarga ataupun lingkungan masyarakat hingga kehidupan berbangsa dan bernegara secara luas di bidang ekonomi, politik, sosial, dan budaya.

“Pancasila sebagai pilar pertama adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia,” katanya.

Menururnya, Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang harus dihayati dan dipedomani oleh warga negara Indonesia.

Lebih dari itu, sambung dia, nilai-nilai Pancasila sepatutnya menjadi karakter masyarakat Indonesia.

“Sehingga, Pancasila menjadi identitas atau jati diri bangsa Indonesia,” sambungnya.

Kemudian pilar kebangsaan Indonesia yang kedua adalah UUD 1945 yang merupakan hukum dasar tertulis (basic law), konstitusi pemerintahan NKRI sekarang.

Selanjutnya pilar bangsa ketiga yakni Bhinneka Tunggal Ika.

Bhinneka Tunggal Ika adalah motto atau semboyan Indonesia.

Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat "Berbeda-beda tetapi tetap satu."

“Bhinneka Tunggal Ika sejatinya adalah cerminan Negara Indonesia, baik dari jumlah suku bangsa yang sangat banyak hingga mencapai ribuan dan geografisnya juga terdiri dari puluhan ribu pulau,” tambahnya.

Menurutnya, semua itu bisa dipersatukan tanpa timbul perpecahan karena meyakini Bhinneka Tunggal Ika bukan sebagai penghalang kebersamaan.

“Akan tetapi merupakan kekuatan untuk mencapai kemajuan dalam kemajemukan,” bebernya.

Terakhir, yang menjadi pilar kebangsaan Indonesia adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kenapa NKRI? Karena walaupun negara Indonesia terdiri dari banyak pulau, tetapi tetap merupakan satu-kesatuan dalam sebuah negara dan bangsa yang bernama Indonesia,” cetusnya.

Di tengah Pandemi Covid-19 sekaligus pelaksanaan Pilkada Serentak Kalsel 2020, tambah dia, empat pilar kebangsaan tersebut harus dijadikan pegangan dalam kehidupan bermasyarakat.

“Tentu ini merupakan tantangan tersendiri, baik bagi pelaksana dan penyelenggara pemilu maupun masyarakat sebagai konstituen atau peserta pilkada,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, ia berpesan kepada masyarakat agar saling menghormati perbedaan pilihan politik dalam Pilkada Serentak Kalsel 2020.

Kemudian, juga tetap menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari maupun saat pencoblosan 9 Desember 2020 nanti.

“Menurut hemat kami, Pilkada ini sekaligus menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia adalah negara demokrasi konstitusional serta menjaga keberlanjutan sistem pemerintahan demokratis sesuai dengan ideologi Pancasila dan Konstitusi UUD 1945 yang merupakan dua dari empat pilar kebangsaan kita,” pungkasnya.



Komentar
Banner
Banner