bakabar.com, BEKASI - Polisi telah menetapkan tiga tersangka dari pembunuhan berantai di Bekasi-Cianjur yakni Wowon Erawan alias Aki, Sholihin alias Duloh, dan M. Dede Solehuddin.
Peristiwa ini terungkap sejak penemuan lima orang tidak sadarkan diri di rumah kontrakan Desa Ciketing Udik, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi yang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia.
Para pelaku juga mengubur korbannya dengan dimasukan ke dalam lubang galian yang ditemukan di Cianjur. Ternyata di TKP rumah kontrakan di Bekasi, pelaku sudah membuat galian lubang sebelum penemuan sekeluarga yang diracun itu.
Baca Juga: Menelusuri Peran Solihin: Mencari Tempat Eksekusi Pembunuhan Berantai Bekasi-Cianjur
Pemilik kontrakan Jeding (55) mengatakan bahwa pelaku Solihin alias Duloh membeli cangkul miliknya seharga 50.000. Saat melakukan transaksi jual beli tersebut, Jeding mengaku tidak menaruh rasa curiga kepada Solihin. Sebab, Solihin mengaku sebagai pekerja bangunan.
"Katanya dia kerja bangunan," kata Jeding saat ditemui bakabar.com, Jumat (20/01).
Jeding mengenang alasan ia menjual cangkulnya karena sedang tidak memiliki uang sepeser pun. Uang dari hasil transaksi jual beli cangkul dengan Solihin tersebut digunakan untuk membeli rokok.
"Bapak orang miskin ya sudah jual saja. Lumayan buat beli bako (rokok)," ujar Jeding menirukan perkataan Solihin.
Baca Juga: Wowon Cs Menggalang Dana Saat Jalankan Misi Pembunuhan Berantai: Jumlahnya Mencengangkan!
Sebelumnya Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan terdapat galian lobang di TKP Bekasi dengan kedalaman dua meter.
"Terdapat lubang galian 1x2 meter dengan kedalaman 2 meter di area belakang rumah," ucap Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/01).