Tak Berkategori

Soal Temuan ‘Indonesia Barokah’ di Kalsel; dari Demokrasi hingga 23 Dubes Uni Eropa

apahabar.com, BANJARMASIN – Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso menilai penyebaran tabloid Indonesia Barokah ke Kalimantan Selatan…

Featured-Image
Djoko Santoso. Foto-Liputan6

bakabar.com, BANJARMASIN – Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso menilai penyebaran tabloid Indonesia Barokah ke Kalimantan Selatan berpotensi menggerus suara Prabowo-Sandi pada perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres), April 2019 mendatang.

“Ya, jelas mempengaruhilah. Itu isinya menyerang 02 kok,” ucap ketua Badan Kemenangan Nasional (BKN) Prabowo-Sandi itu, Minggu (3/2).

Pihaknya meminta polisi mengusut tuntas penyebaran tabloid tersebut, pasca penyebarannya mulai merambah sejumlah wilayah Kalsel, baru-baru ini.

“Kita serahkan kepada aparat penegak hukum,” tegasnya.

Dia menilai, penyebaran tabloid ini berpotensi mencederai pesta demokrasi jelang perhelatan Pilpres, April 2019 mendatang.
Selain menyerang salah satu kubu, tabloid ini juga diketahui tak memiliki alamat kirim dan penanggung jawab yang jelas.

Pihaknya mendapati laporan terkait biaya pengiriman yang mencapai Rp 1,2 miliar. Soal itu mantan Panglima TNI era Presiden SBY itu enggan menanggapi lebih jauh.

“Kita tunggu saja hasil dari kepolisian, kita tak akan terpancing,” jelasnya.

Dia bercerita, sesungguhnya demokrasi itu adalah simbol peradaban. Peradaban yang dibangun pada 1998 silam. Dari situlah mulanya Indonesia menggunakan sistem demokrasi. Artinya Pemilu 2019 mendatang, lanjutnya, Indonesia akan mempertontonkan peradaban bangsa kepada dunia.

Soal ini, dia mengaku sudah meminta kepada 23 duta besar Uni Eropa untuk mengawasi pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

“Mari gunakanlah etika sebagai bentuk peradaban,” ujarnya mengakhiri.

Diwartakan Tempo, 23 Dubes Uni Eropa sempat datang ke markas BPN Prabowo-Sandi pada 18 Januari 2019.

Selain bertemu BPN Prabowo-Sandi, para dubes Uni Eropa juga menemui Tim Kampanye Nasional Jokowi-Amin Ma'ruf. Hal itu juga ditegaskan Dubes Uni Eropa, Vincent Guerend dalam cuitannya di Twitter, 19 Januari 2019.

Kembali ke Indonesia Barokah, bakabar.com mencatat, Bawaslu Kalsel sudah mengamankan total 74 koli, yang terdiri dari 7.194 paket amplop berisi tabloid tersebut.

Bawaslu setempat masih menyelidiki perihal temuan ini. Ribuan eksemplar tabloid yang dianggap kontroversial dan berisi 16 halaman kini diamankan di kantor Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam) Landasan Ulin, Banjarbaru.

Sebelumnya tabloid disimpan di Gedung PT Pos Indonesia Cabang Banjarmasin, Jalan Achmad Yani Km 23, Landasan Ulin, Banjarbaru, Senin hingga Kamis 31 Januari 2019 lalu. Selain Bawaslu, polisi setempat turut membantu mengamankan tabloid ini.

Ketua Bawaslu Banjarbaru Dahtiar mengungkapkan, rencananya kiriman tabloid tersebut bukan hanya ditujukan untuk masjid-masjid di Kalsel aja, melainkan di Kalteng maupun Kaltim.

“Ada juga selipan kiriman buat Sulsel dan Bali,” terangnya, belum lama ini.

Baca Juga:Ini Penjelasan BMKG Terkait Gempa Muara Teweh dan Sekitarnya

Baca Juga:Ayo Berantas Bibit Nyamuk Aedes Aegypti

Reporter: Muhammad Robby/Zepy
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner