bakabar.com, BANJARMASIN – Anggota DPR RI Muhammad Rifqinizamy Karsayuda memberi isyarat maju di Pilgub Kalsel 2024. Blak-blakan, Rifqi membulatkan tekad maju di kontestasi mendatang asal restu Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam didapat.
Lantas sejauh mana manuver Rifqi ini dapat mengerek elektabilitasnya jelang pemilihan gubernur mendatang?
Pertanyaan demikian disodorkan bakabar.com kepada Samahuddin Muharram. Ia Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Universitas Lambung Mangkurat (ULM).
Dari kacamata Samahuddin, apa yang dilakukan Rifqi kurang elok sebagai seorang politikus.
“Di tengah isu oligarki politik tentu saja akan memengaruhi elektabilitas yang bersangkutan kalau mau maju calon gubernur. Kurang tepat dan kurang etis membawa nama besar pengusaha,” ujarnya, Kamis (25/8).
Koordinator Jaringan Demokrasi Indonesia (JADI) Kalsel itu berpendapat adalah sebuah ironi bagi politikus, apabila sampai meminta restu kepada kapitalis atau pemodal.
“Artinya politisi yang bersangkutan sangat diragukan ke depan untuk mengambil kebijakan karena di bawah bayang-bayang oligarki,” ucapnya.
Langkah itu, menurutnya juga berbahaya bagi jalannya pemerintahan yang terang-terangan menyatakan dukungan politik kepada pengusaha.
Sebab, tentu saja kebijakan yang akan dibangun kecil kemungkinan berpihak kepada rakyat.
“Tentu saja kalau mau maju dengan membawa nama besar pengusaha itu akan menjadi penilaian bagi masyarakat dalam hal memberikan penilaian secara politik terhadap yang bersangkutan,” katanya.
Lalu apa yang menjadi pertimbangan Rifqi sampai membawa-bawa restu pengusaha paling tajir Banua itu?
Menurut mantan Ketua KPU Kalsel ini pun ada dua kemungkinan kenapa hal itu dilakukan Rifqi.
“Pertama ingin menunjukkan bahwa mereka punya kekuatan modal untuk maju sebagai calon gubernur. Kedua ingin memengaruhi calon-calon yang lain untuk berpikir tidak maju menjadi calon,” pungkasnya.
Tak hanya Samahuddin, analis politik lainnya, Muhammad Uhaib As’ad juga mengomentari dengan nada yang sama.
Menurut Dosen FISIP Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjary (MAB) ini pernyataan Rifqi soal restu Haji Isam malah merugikan.
“Politik semacam ini sudah jamak di Indonesia. Menurut saya pernyataan semacam ini sangat tidak mencerdaskan, sangat tidak etis tidak menambah elektabilitas Rifqi,” kata Uhaib, dihubungi terpisah.
“Manuver seperti itu tidak menguntungkan bagi Rifqi. Orang malah nyinyir. Selama ini Rifqi ini muncul bukan karena kapasitasnya, tapi karena dibesarkan oleh orang lain,” lanjutnya.
Mestinya seorang politisi dapat membuktikan diri bahwa dia besar karena integritas dan kapasitasnya.
“Kalau begini di mana karakter dia sebagai politisi. Cobalah bertaruh tanpa membawa-bawa orang. Tunjukkan kalau dia itu seorang politisi yang berintegritas, punya kapasitas, bukan menyandarkan kepada hal tertentu,” jalsanya.
Selain itu pernyataan Rifqi yang secara terang-terangan meminta restu Haji Isam untuk maju di Pilgub 2024 juga menjadi bukti bahwa prasangka orang selama ini jika Rifqi besar dari dorongan orang lain.
“Rifqi ini kan orang yang di ‘Isra Miraj-kan’ oleh kekuatan oligarki Haji Isam. Bukan politisi yang muncul karena kapasitas dia,” imbuhnya.
“Nanti masyarakat menilai mana politisi karbitan mana politisi yang natural,” pungkas Uhaib.
Sebelumnya, kepada awak media di Banjarmasin kemarin (24/8), Rifqi mengaku tengah menanti restu dari Haji Isam. Sebab, karir politiknya melesat seperti sekarang berkat jasa bos Jhonlin Grup itu.
“Tentu saya akan berkomunikasi, minta arahan, dan petunjuk, terutama kepada kakanda saya, bukan saudara kandung, tapi saya merasa seperti saudara sendiri, Pak Haji Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam,” kata Rifqi.
Menurut Rifqi, petunjuk Haji Isam menjadi penting karena telah berjasa dalam proses politik yang dia jalani hingga sekarang.
Salah satu jasa Haji Isam menurut Rifqi membuatnya berhasil menduduki di kursi parlemen DPR RI.
“Semua kemungkinan bisa terjadi. Tapi yang jelas saya akan fokus menyelesaikan masa jabatan di DPR RI. Saya akan bekerja keras dan membuat masyarakat Kalsel bangga,” ujar politikus PDI-Perjuangan ini.
