bakabar.com, JAKARTA - Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Mustofa memberikan pandangannya tentang kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Ia menyoroti belum adanya aturan yang mengatur tentang jaminan kesejahteraan ataupun keselamatan.
"Kalau mengikuti berita, penyebabnya (karena) kelaparan. Itu menunjukkan belum adanya mekanisme monitoring kesejahteraan atau keselamatan," ujarnya saat dihubungi bakabar.com, Minggu (13/11).
Baca Juga: Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Humas RS Polri: Tidak Jadi Dijemput Hari ini
Mustofa pun mencatat kasus serupa pernah terjadi belasan tahun lalu. Ia juga menilai pihak berwenang seakan tidak belajar dari kasus yang pernah terjadi tersebut.
"Kasus serupa pernah terjadi di Depok, sekitar 10-15 tahun lalu. Sementara, untuk kasus kematian yang terlambat diketahui karena orangnya tinggal sendirian cukup banyak," ungkapnya.
Selanjutnya, dia pun menyoroti peran dan kehadiran negara dalam melindungi orang-orang miskin.
"Jadi ini persoalan bagaimana negara harus (hadir dalam) memelihara fakir miskin, seperti perintah undang-undang," pungkasnya.
Baca Juga: Keluarga Tak Jadi Menjemput di RS Polri, Ketua RT: Dikremasi Senin
Sebelumnya, pada kasus ini ada empat orang jenazah yang ditemukan tewas di perumahan Citra I Kalideres, Jakarta Barat. Empat jenazah itu ditemukan pertama kali oleh Ketua RT setempat pada Kamis 10 November 2022.
Keempat jenazah itu ialah Rudianto (71) sang kepala keluarga, Margaretha (58) sang istri, Budianto (58) adik dari suami, dan Dian (42) sang anak. Keempat mayat tersebut ditemukan di ruangan yang berbeda.