bakabar.com,CIANJUR - Situs Cagar Budaya Gunung Padang yang berlokasi di Kampung Gunung Padang, Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menjadi primadona para turis asing atau mancanegara.
Polisi khusus cagar budaya Jabar - Banten Nanang mengungkapkan keunggulan desa wisata Situs Gunung Padang sehingga menjadi primadona para turis asing. Salah satunya karena situs megalitikum atau punden berundak itu merupakan yang terbesar di Asia Tenggara.
"Desa Wisata Gunung Padang masuk 50 besar anugerah desa wisata terbaik (ADWI 2022) dan ini adalah situs punden berundak terbesar di Asia Tenggara yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya nasional oleh Kemendikbud pada 2014,"kata Nanang pada bakabar.com, Sabtu (8/4).
Nanang menerangkan jika desa yang dikenal luas oleh kalangan akademisi dan arkeolog sebagai situs peninggalan zaman megalitikum itu, tidak hanya dikenal sebagai lokasi penelitian saja. Desa ini juga menyuguhkan pemandangan alam yang indah berupa hamparan kebun teh dan udara yang sejuk.
Baca Juga: Pengelolaan Cagar Biosfer GSK-BB Bukti Pembelajaran Kemitraan Terbaik
"Sehingga, Desa Wisata Situs Gunung Padang memiliki potensi wisata edukasi dan alam yang kaya," terangnya.
Menurut Nanang, potensi dan keunggulan yang dimiliki Desa Wisata Situs Gunung Padang membuat tingkat kunjungan wisatawan asing dari tahun ke tahun terus meningkat. Sebut saja turis asal Belgia, Amerika, Inggris, Australia, Honggaria, India, dan Polandia kerap datang ke Gunung Padang untuk menikmati suasana alam sembari mempelajari sejarah.
"Contohnya seperti hari ke tiga di bulan puasa kemarin ada 15 orang turis asing datang dari Belgia yang berkunjung," katanya.
Nanang menjelaskan, atraksi wisata dan produk Desa Wisata Gunung Padang, selain situs megalitikum, juga terdapat beragam atraksi wisata yang ditawarkan. Kegiatan wisata itu, meliputi kesenian tradisional alat musik Karinding dan pagelaran musiknya, seni Jaipongan, hingga Silat.
Baca Juga: Erupsi Gunung Anak Krakatau Keluarkan Abu Setinggi 600 Meter
Khusus untuk produk wisata, di antaranya ada kerajinan dari tempurung kelapa dan bambu yang bisa dijadikan oleh-oleh. Juga ada kopi asli Robusta Gunung Padang, gula aren, teh rosela, gula semut, cangkir bambu, hingga kaos.
"Bagi wisatawan yang ingin menginap disediakan beberapa homestay dengan variasi harga Rp150.000 hingga Rp4 juta per malam," Jelasnya.
Diketahui Cagar Budaya Gunung Padang pertama kali dilaporkan oleh penduduk setempat pada tahun 1979. Sejak 1980-an sampai sekarang, situs itu telah diteliti oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Balai Arkeologi Bandung, Direktorat Cagar Budaya dan Permuseuman, Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Banten, hingga berbagai universitas, dan masyarakat.
Adapun punden berundak Gunung Padang merupakan salah satu warisan budaya yang menggambarkan perilaku manusia pra sejarah pada sekitar 3.000-2.000 tahun yang lalu. Punden berundak itu berupa buatan manusia (susunan binaan) yang terbuat dari batu alam atau yang dikenal dengan nama batuan kekar kolom (coloumnar joint).
Baca Juga: Kolaborasi dengan TikTok, Kemenparekraf Promosikan Wisata Indonesia
Rancangannya dibentuk dengan cara yang unik, yaitu didirikan di atas satu bukit pada ketinggian 895 meter di atas permukaan laut (mdpl). Di bawahnya, terdapat batuan kekar kolom yang terbentuk karena proses alam (geology proccess).
Punden berundak itu memiliki lima undakan atau dikenal juga dengan teras, dimulai dari teras 1 di Utara sampai teras 5 di Selatan. Situs Gunung Padang memiliki luas 291.800 meter persegi.