bakabar.com, BANJARMASIN - Seorang siswi SMK di Cianjur bernama Ria Puspita (18) ditemukan tewas usai ditembak mantan pacar dengan senapan angin dari jarak dekat.
Sebelumnya, jasad seorang gadis ditemukan di Sungai Ciparay, Desa Sukakarya, Sukanagara, Cianjur, Jawa Barat pada Minggu (24/4).
Pada jasadnya ditemukan sejumlah luka, termasuk lebam pada bagian leher sehingga diduga dia adalah korban pembunuhan.
Kepolisian yang melakukan penyelidikan pun kemudian menangkap AG dan D.
Keduanya ditangkap beberapa jam usai penemuan jenazah korban di Sungai Ciparay.
Korban diduga dibunuh menggunakan senapan angin yang ditembakkan dari jarak dekat.
"Dari hasil penyelidikan dan keterangan saksi-saksi, didapati identitas dan keberadaan pelaku. Anggota Polsek dan Polres langsung bergerak mengamankan pelaku yang berjumlah dua orang," ucap Kapolres Cianjur, AKBP Aszhari Kurniawan dilansir CNN Indonesia, Senin (24/4).
Dia mengatakan AG dan D ditangkap di rumah masing-masing.
"Pelakunya diamankan sekitar 4 jam setelah penemuan jenazah," kata dia.
Dari hasil pemeriksaan sejauh ini diduga Ag yang merupakan mantan kekasih korban adalah otak dari pembunuhan siswi SMK tersebut.
"Pelaku utama yakni Ag punya hubungan asmara dengan korban. Sedangkan D diduga terlibat dan ada di lokasi saat kejadian pembunuhan korban," ujarnya.
Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, mulai dari tali tambang, senapan angin, hingga kendaraan yang digunakan pelaku saat membunuh korban.
Kronologis
Kapolsek Sukanagara AKP Tio mengatakan saat jasad korban ditemukan, terdapat sejumlah luka mulai dari lebam di leher hingga luka robek di bagian kepala.
Dari hasil penyelidikan, terungkap korban dibunuh pelaku dengan cara ditembak menggunakan senapan angin di bagian kepala belakang.
Tio menjelaskan Ria ditembak dalam keadaan berdiri dari jarak sekitar dua meter. Setelah tembakan pertama, Ria yang jongkok menahan sakit, dan tak lama AG kembali menembak Ria di bagian belakang kepala dengan jarak kurang dari 1 meter.
"Dari pemeriksaan pelaku utama yakni Ag, menembak korban dua kali dengan senapan angin. Yang pertama membuat korban tersungkur, kemudian dirasa korban masih hidup, pelaku kembali menembak korban dengan senapan angin di bagian kepala belakang," kata Tio, Selasa (25/4).
Tio mengatakan setelah itu pelaku menyeret dan mengangkut tubuh korban ke atas pikap dengan mengikatkan tali ke leher korban. Selanjutnya korban dibuang ke sungai.
"Setelah korban dibunuh, kemudian diangkut ke pikap dan dibuang ke sungai. Ketika menemukan sungai, korban langsung dibuang dari atas ke bawah sungai sedalam 5 meter," kata dia.