bakabar.com, BANJARBARU - Menyisipkan dampak membakar lahan dalam khotbah maupun tausiyah, diklaim efektif mencegah perluasan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Selatan.
Sisipan dampak karhutla dalam khotbah tersebut merupakan inisiasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalsel.
"Alhamdulillah dampak karhutla yang disisipkan dalam khotbah atau tausiah ternyata efektif," papar Kabid Kesiapsiagan dan Pencegahan BPBD Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi, Senin (17/7).
"Kami berterima kasih atas kontribusi MUI Kalsel, pemuka agama dan tokoh masyarakat yang turut membantu. Tanpa campur tangan banyak pihak, kami banyak terbantu dalam sosialisasi dan penanganan karhutla," imbuhnya.
Sementara Sekretaris MUI Kalsel, Nasrullah, menegaskan pembakaran lahan dan hutan merugikan masyarakat banyak.
"Pembakaran hutan dan lahan itu dilarang, karena menjadi sesuatu yang merugikan orang," papar Nasrullah.
"Makanya kami sangat mendukung langkah BPBD Kalsel dalam pencegahan dan penanganan karhutla," pungkasnya.