bakabar.com, BANJARMASIN – Sidang perkara ratu arisan online bodong, Rizky Amelia alias Ame kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Banjarmasin, Senin (20/6).
Dalam agenda sidang tadi, Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Banjarmasin menghadirkan tiga saksi di luar dari berkas laporan atau berita acara pemeriksaan (BAP).
Adapun ketiga saksi kali ini yakni Nurjati, Chairunnisa Ratu Salma dan Ressa Relita. Ketiganya merupakan korban jual-beli slot arisan yang ditawarkan terdakwa melalui akun media sosial.
Di hadapan Majelis Hakim PN Banjarmasin yang dipimpin Heru Kuntjoro, Ressa mengaku tergiur mengikuti jual beli slot arisan online sebanyak 6 kali dengan total kerugian sekitar 50 juta.
Pertama, dia ikut dua slot dan membayar Rp10 juta dan dijanjikan keuntungan menjadi Rp13 juta.
Kemudian pada 28 Januari 2022, Ressa kembali membeli slot arisan online dengan biaya Rp7 juta dengan keuntungan Rp2,5 juta.
Lalu, pada 30 Januari 2022, dia kembali membeli seharga Rp 16 juta dengan keuntungan yang dijanjikan sebesar Rp 6 juta.
“Pada Februari membeli slot lagi seharga Rp8 juta, dijanjikan akan cair pada bulan Maret dengan keuntungan menjadi Rp12 juta,” katanya.
Di bulan yang sama, Ressa mengaku kembali membeli slot dengan harga Rp10 juta yang dikatakan keuntungannya menjadi Rp14 juta.
“Terakhir di hari yang sama saya membeli slot arisan Rp 5 juta dengan iming-iming keuntungan Rp 6,5 juta,” terangnya.
“Hingga sampai saat ini saya tidak pernah menerima keuntungan dan uang saya belum kembali,” tambahnya.
Saksi Ressa sendiri mengaku tergiur mengikuti jual beli slot arisan yang ditawarkan terdakwa, lantaran sebelumnya mengetahui jasa tersebut sudah dikelola terdakwa sejak empat tahun lalu. Ditambah ada testimoni dari kawan-kawannya tentang keuntungan ikut jual-beli slot arisan itu.
“Karena banyak yang mengikuti dan terdakwa mengklaim banyak keuntungan lalu saya ikuti ditambah teman-teman saya banyak yang ikut jadi saya ikut juga,” jelasnya.
Belakangan, kabar mulai beredar bahwa terdakwa sedang terjerat masalah di kepolisian.
Kemudian, saksi yang mendapat kabar terdakwa sedang terlibat masalah, langsung berupaya menghubungi terdakwa untuk mempertanyakan dan meminta kejelasannya.
“Saat itu saya mendapat kabar yang beredar adanya kasus penipuan lalu saya tanyakan. Terdakwa menjawab akan mengembalikan dan tidak lama itu terdakwa sudah ditahan,” tuturnya.
“Hingga saat ini belum dikembalikan,” timpalnya.
Ressa juga mengungkapkan, terdakwa memang tidak menawarkan langsung slot arisan tersebut kepadanya. Hanya saja, terdakwa hanya memasarkan melalui akun sosial medianya yang berlanjut di percakapan pribadi.
“Tapi kawan kawan saya juga menjadi korban dan sudah melaporkannya,” imbuhnya.
Saksi juga mengaku saat berkomunikasi dengan terdakwa sewaktu hendak membeli, terdakwa memberikan janji yang menurut saksi sangat meyakinkan.
“Pencarian akan dilakukan dan menjamin akan diganti,” kata saksi yang meniru apa yang dikatakan terdakwa saat itu.
Kemudian, saksi berikutnya yang memberikan keterangan adalah Nurjati. Dia adalah pelanggan usaha kuliner yang dikelola terdakwa.
“Saya sering melihat terdakwa memasarkan jual beli slot arisan di akun sosialnya, lalu saya mengikutinya,” akunya.
Saksi Nurjati mengaku hanya ikut satu kali jual beli slot arisan, dengan biaya Rp 10 juta dan mendapat keuntungan Rp 14 juta yang sampai sekarang belum ada pencairan atau pengambilan dari terdakwa.
Saksi sendiri juga mengaku jika dirinya tergiur dengan keuntungan dari jual beli slot arisan tersebut dan percaya begitu saja terhadap terdakwa. Hingga mendapat kabar penipuan, dia pun langsung menghubungi terdakwa.
“Saya pernah menelpon cuman terdkawa sudah tidak ada respons,” terangnya.
Selanjutnya, saksi terakhir, Chairunnisa Ratu Salma di hadapan Majelis Hakim mengaku ikut jual beli slot arisan sebanyak lima kali. Dari bulan Januari hingga Februari 2022.
Pertama dia beli Rp5 juta dengan keuntungan Rp 500 ribu. Kedua membeli Rp10 juta dan keuntungannya Rp1,5 juta. Ketiga membeli lagi seharga Rp7 juta dan dijanjikan mendapat untung Rp2 juta, lalu Rp8 juta dengan untung dijanjikan Rp6 juta.
“Pembelian yang terakhir terjadi pada bulan Februari Rp 8 juta dengan keuntungan Rp 3 juta,” ujarnya..
Dari lima transaksi itu, saksi mengaku tidak ada pencairan yang diterima dan mengakibatkan dirinya mengalami kerugian uang sebesar Rp 38 juta dan uang keuntungan yang dijanjikan sekitar Rp 13 juta.
Sebelumnya, atas peristiwa ini saksi mengaku tidak menaruh rasa kecurigaan kepada terdakwa dan tetap yakin.
“Kenapa saya yakin saya sebelumnya mencari tahu latar belakang terdakwa yang sudah mengelola arisan selama 4 tahun. Saya juga mencari tahu ke teman teman saya dan mereka mengakuinya sudah dapat keuntungan,” terangnya.
Namun, teman-temannya itu juga telah melaporkan kerugian tersebut di Polda Kalsel.
Lalu, saksi juga mengungkapkan, saat membeli slot arisan, terdakwa juga sering menawarkan kembali dan memberikan tawaran jika membeli lebih akan diberi keuntungan lebih besar.
Setelah ketiganya memberikan keterangan, terdakwa membenarkan semua keterangan saksi dan hanya membantah keterangan saksi Nurjai yang mengaku hanya satu kali mengikuti.
“Saksi nurjati juga pernah ikut arisan dan jual beli slot 2019 dan sudah pernah mendapat keuntungan,” kata terdakwa.
Namun, saksi Nurjanti mengaku tidak mengingatnya lagi, dan kepada majelis hakim dia tetap pada kesaksianya.
Setelah itu, Majelis Hakim PN Banjarmasin yang dipimpin Heru Kuntijoro memutuskan untuk menunda sidang dan melanjutkan sidang berikutnya pada Senin (27/6/2022) mendatang dengan agenda pemeriksaan terdakwa.
Ditemui usai persidangan, penasihat hukum terdakwa, Syahrani mengatakan sampai sekarang pihaknya belum menyiapkan saksi untuk meringankan terdakwa.
“Karena saya harus koordinasi terlebih dahulu siapa yang mendengar, melihat apakah mereka bisa menguntungkan terdakwa, kalau nantinya justru merugikan terdakwa sama saja seperti saksi yang ada,” ujarnya.
Sementara dari keterangan beberapa saksi yang dibawa JPU, Syahrani mengatakan akan mengungkapkan analisa saksi tersebut pada agenda pledoi nanti.
“Pada pledoi nanti akan kita analisa semua, kalau saat ini kurang pantas, jadi nanti saat pledoi (kenalah saat pledoi,” tuturnya.
Lebih lanjut, Radityo Wisnu Aji selaku JPU perkara ini menyatakan keterangan tiga saksi diluar BAP kali ini adalah saksi terakhir yang pihaknya hadirkan dengan total enam saksi.
“Dari penuntut umum cukup saksinya,” tegasnya.
Dari semua saksi yang dihadirkan, kata Radityo, pihaknya menyimpulkan mereka ini adalah korban dari jual beli slot arisan dan sementara belum bisa membuktikan kebenaran slot yang dijual tersebut.
“Tinggal dari terdakwa membuktikan, kalau dari kami meyakini bahwasanya jual beli arisan itu adalah fiktif. Tidak ada yang dijual sebelumnya, cuman akal-akalan terdakwa untuk mendapatkan keuntungan,” tuturnya.
Sementara para saksi menjadi korban lantaran tergiur oleh penjelasan terdakwa yang mencoba meyakinkan mereka.
“Terungkap fakta korban akan mendapat keuntungan yang besar bagi calon korban kalau mau langsung transfer hari itu atau beli dalam waktu berdekatan, itu salah satu modusnya,” pungkasnya.