bakabar.com, JAKARTA - Namanya Novanda Nisa. Dipanggil Ova. Gadis berkulit putih asal Kebumen ini senang berkompetisi.
Ova tak terbayang ikut ajang Putri Otonomi Indonesia (POI) 2023. Apalagi sampai masuk final. Ini pengalaman perdana baginya.
"Aku awalnya cuma ikut modeling sama kontes kecantikan. Tapi pada akhirnya orang tua menyarankan untuk mengembangkan bakat di kontes kecantikan," ucapnya pada tim bakabar.com di Hotel Trio Azana Style, Kebumen, Kamis (22/6).
Baca Juga: Putri Otonomi Indonesia 2023 Siap Lahirkan Wanita Berjiwa Pemimpin
Dorongan orang tua membuat ia termotivasi. Hingga akhirnya sampai di panggung POI.
"Awalnya aku cuma mikir mungkin cuma ngomong aja (public speaking) tapi setelah ikut karantina, ini kok banyak banget ilmu yang aku dapetin," tutur gadis 18 tahun itu.
Baca Juga: Putri Otonomi Indonesia 2023, APKASI: Gali Potensi Bakat dari Daerah
Sekarang Ova sedang menjalani masa karantina POI 2023 di Kebumen. Ia bersama 15 finalis lainnya. Lantas bagaimana perasaannya? Jawabnya; luar biasa.
Ia mengaku begitu sangat senang. Apalagi bisa bertemu dan berkompetisi bersama teman-temannya dari daerah lainnya. Ova brsemangat.
"Karena aku suka bersosialisasi dan berorganisasi. Kalau suka dari diri sendiri pasti jadi enjoy aja jalanin momen ini (POI)," celotehnya.
Bahagia Sekaligus Bimbang
Ada satu momentum yang tak terlupakan Ova. Yakni ketika dirinya dinyatakan lolos masuk daftar 15 besar POI. Ia bahagia sekaligus bimbang. Why?
"Waktu itu dapat notifikasi kalau aku masuk 15 besar. Dan disaat yang sama aku juga dapat notifikasi dalam hal pekerjaan yang jadi impianku juga. Di situ aku merasa bimbang," ungkapnya.
Ova lalu mengambil keputusan. Ia memilih POI. Pilihan yang tak mudah, tapi dirinya yakin tak salah.
"Kenapa aku memilih POI karena kembali ke diri aku yang suka dalam hal seperti ini," kata dia.
Apalagi, di sini ia mendapat banyak pengalaman baru. Juga bertemu orang-orang hebat. "Aku juga baru tau bisa ketemu para menteri," imbuhnya.
Tetap Bangga Apapun Hasilnya
Ova tentu tak lupa. Di ajang ini ia berkompetisi. Pesaingnya adalah perempuan terbaik dari daerah masing-masing. Tapi kata dia, tak masalah. Dirinya hanya ingin menunjukkan yang terbaik.
"Semua peserta mungkin punya kepercayaan diri untuk masuk empat besar. Jadi aku akan maksimalkan usahaku agar bisa menunjukan yang terbaik di panggung nanti," pedenya.
Ditanya target, Ova tak mau berlebih. Mencapai puncak, baginya adalah cita-cita. Tapi, apapun hasilnya nanti, ia akan bangga.
"Meski tidak jadi empat besar, sudah jadi kebanggaan buat aku. Soalnya aku bisa bertemu orang-orang hebat. Jadi aku sangat bangga untuk diriku sendiri," pungkasnya.